Tere-Liye
lagi-lagi membuat gebrakan. Ia sukses meluncurkan lagi karya
terbaiknya. Novel berjudul Moga Bunda Disayang Allah berhasil menembus
pasaran dengan beberapa kali cetakan. Penulis kelahiran Tandaraja,
Palembang 31 tahun lalu ini berhasil menuliskan perjuangan seorang Gadis
buta,tuli, dalam menemukan cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan dunia. Melati, tokoh utama dalam novel itu terlahir sangat lucu
menggemaskan, rambut ikalnya mengombak, pipinya tembam seperti donat,
matanya hitam legam seperti buah leci dan giginya kecil bak gigi
kelinci. Namun sayangnya, saat berusia 3 tahun Melati tiba-tiba mulai
buta total, dan tuli total sebelum ia sempat mengenal dunia, mengenal
benda, mengenal kata-kata bahkan belum mengenal Penciptanya. Dia tidak
memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan seisinya. Mata, telinga dan
semua tertutup baginya.
Kedua orang tuanya, Tuan HK dan Bunda HK berusaha melalui berbagai
macam cara untuk bisa mengendalikan Melati. Bahkan tim dokter ahli yang
diundang oleh orang tuanya tidak berhasil mengendalikan Melati. Asa jauh
dari kenyataan, dan ketika semua telah mencapai titik jenuhnya ternyata
Allah terus menunjukkan kasih sayangnya.
Perjuangan Melati dimulai setelah Bunda menemukan Pak Guru Karang.
Karang bermasalah dengan kenangan masa lalunya. Dirinya hampir
kehilangan semangat hidup setelah 18 anak didiknya tewas dalam
kecelakaan perahu. Tapi demi cintanya terhadap anak-anak Karang akhirnya
mau datang memenuhi permintaan Bunda HK.
Tidak mudah bagi Karang untuk menemukan metode pengajaran bagi Melati.
Bagaimana caranya Melati bisa mendengar apa yang dikatakan Karang ?
Bagaimana caranya Melati bisa melihat? Karang hampir saja putus asa. Ingin tahu kelanjutannya? Dapatkan novel “Moga Bunda Disayang Allah” di toko buku terdekat! Cukup dengan Rp. 35.000,- novel terbitan Republika ini sudah bisa Anda nikmati ceritanya yang begitu menarik dan penuh makna tersimpan didalamnya.
No comments:
Post a Comment