Setiap tahun kita merayakan hari
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober. Itu merupakan hari yang keramat bagi bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda
adalah tonggak sejarah yang penting bagi perjalanan perjuangan bangsa kita.
Sumpah Pemuda digunakan untuk identitas nasional dan pegangangan penting bagi
kita semua.
Namun
sayangnya sekarang ini, makna sumpah pemuda kian memudar. Kita seperti
kehilangan semangat jiwa revolusioner Sumpah Pemuda. Padahal sumpah pemuda
adalah salah satu landasan penting bagi kebangkitan nasional bangsa kita yang
merupakan semen pemersatu bangsa dan Negara kita.
Oleh
karena itu kita semua harus berusaha bersama-sama meghidupkan kembali “api”
Sumpah Pemuda. Menciptakan lagi semangat Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda
mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah milik kita bersama, tidak peduli dari
kalangan agama ,suku yang mana pun, atau dari kalangan aliran politik yang
bagaimana pun. Sumpah Pemuda adalah Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua, bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda telah meng-ikrarkan
bahwa kita adalah satu tanah-air, satu bangsa dan satu bahasa.
Inilah
bunyi Sumpah Pemuda sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan :
Pertama:
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA.
Kedua:
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA.
Ketiga:
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
Ternyata
Sumpah Pemuda sangat berarti dalam hidup saya. Memang sudah sepatutnya jika
kita memaknai setiap isi dari Sumpah Pemuda. Tidak hanya memaknai tetapi juga
berkewajiban untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumpah pertama:
bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Ya, saya juga mengaku seperti itu. Saya bertanah air
Indonesia. Tidak mungkin dan takkan pernah aku mengkhianati Negara ini dengan
mengakui bertanah air Negara lain.
Tapi
sampai saat ini banyak orang yangmasih salah mengucapkan kata “Indonesia”.
Banyak yang mengucapkannya dengan “Endonesa”, “Endonesia” ataupun “Endonesya”.
Sungguh salah kaprah. Padahal sebenarnya kita bisa mengucapkan kata Indonesia
itu dengan benar hanya saja kita meneruskan sesuatu yang salah itu tanpa mau
mengubahnya. Sehingga sudah menjadi kebiasaan dan melekat pada diri kita.
Contohnya
saat kita menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dengan percaya diri kita menyanyikan
lagu tersebut dengan “Endonesia tanah airku..tanah tumpah darahku..” Apakah
lagu tersebut enak untuk didengar ? saya rasa tidak.
Sumpah kedua: berbangsa
satu, bangsa Indonesia.
Saya
berbangsa Indonesia. Saya orang Indonesia. Seharusnya kalau kita sudah
mengucapkan sumpah seperti itu, sudah tidak ada lagi yang menggunggulkan
daerahnya masing-masing. Sebenarnya sih
tidak apa-apa menggunggulkan tapi cenderung dari kita menggunggulkan daerahnya
namun merendahkan daerah lain. Merendahkan daerah lain dalam artian
menjelek-jelekkan daerah tersebut, merendahkan kondisi daerahnya atau apapun.
Bukankan seharusnya kita saling membantu daerah-daerah yang satu dengan lainnya
? Bukankah jika Bhineka Tunggal Ika berarti menjadikan perbedaan itu sebagai
kesatuan yang Indah ?
Sumpah ketiga:
menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Saya
bangga dengan Bahasa Indonesia. Apalagi bisa berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar. Saya rasa sumpah yang ketiga ini sudah dilaksanakan oleh sebagian
besar pemuda dan rakyat Indonesia.
Sejalan
dengan perkembangan jaman, masuk lah bahasa-bahasa lain yang merusak susunan
Bahasa Indonesia. Membuat Bahasa Indonesia menjadi belang bonteng. Menjadi
salah kaprah. Banyak yang memasukkan kosakata bahasa lain kedalam bahasa
Indonesia. Kedengaran aneh dan tidak cocok sekali dengan dasar bahasa
Indonesia.
Sebenarnya
tidak masalah jika kita belajar bahasa Negara lain seperti bahasa Inggris,
Jerman, Perancis ataupun China. Mengusasai bahasa Negara lain juga penting bagi
kita. Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting. Namun, bahasa Negara lain itu jangan dicampur
adukkan ketika menggunakan bahasa Indonesia. Banyak media massa seperti koran,
majalah dan televisi yang menggunakan dan menyisipkan kosakata bahasa Inggris
dalam media masing-masing. Ditambah lagi sekarang bahasa sms yang mulai tak
karuan. Merusak struktur penulisan Bahasa Indonesia. Lebay dalam penggunaanya.
Sebagai contoh : menulis Aku menjadi Akyu, Kamu menjadi Qmu, Balas menjadi
bales, dan lain sebagainya.
Tidak
hanya itu saja, sekarang ini banyak dari kita yang menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing. Kita boleh-boleh saja menggunakan bahasa daerah namun tidak saat
forum diskusi ataupun saat kita berada dalam suatu tempat yang sebagaian
penduduknya berasal dari daerah lain. Setiap daerah pasti punya bahasa daerah
yang berbeda-beda. Untuk menghormati perbedaan itu sebaiknya kita bisa menggunakan
bahasa daerah tepat pada tempatnya.
Sekarang
ini Sumpah Pemuda telah memasuki usia ke-82 yang sudah tergolong usia ‘teramat’
matang. Oleh karena itu kita harus melihat lagi, sudahkah kita melaksanakan isi
Sumpah Pemuda dengan sebaik-baiknya. Masa lalu dan sekarang masih tetap sama
tinggal bagaimana sikap kita menghadapi perkembangan perubahan teknologi setiap
waktunya. Dengan sikap baik yang positif akan mewujudkan keadaan yang baik pula.
Bukankah sikap itu pembaik keadaaan ?
Jadi,
dengan jiwa dan semangat kebangsaan serta keinginan bersatu yang tinggi mari
kita renungkan kembali makna sumpah pemuda demi mewujudkan terciptanya
persatuan dan kesejahteraan rakyat.
Hidup bukanlah sebuah teori tapi sebuah tindakan. Wujudkan perubahan itu mulai dari sekarang ! !
Hidup bukanlah sebuah teori tapi sebuah tindakan. Wujudkan perubahan itu mulai dari sekarang ! !
Today's quote : Hidup bukan
sebuah kebetulan, melainkan pantulan diri kita sendiri :)
No comments:
Post a Comment