Tepatnya kemarin (1-11-2011), aku bersama mbak Putri ijin keluar asrama untuk foto copy lembaran biologi sekalian membeli keperluan Art. Ditemani rintik-rintik hujan, kami berdua menerobos genangan air yang berwarna kecoklatatan. Tak jarang mobil atau motor sekedar lewat memberi cipratan air yang cukup membuat rok kami basah. Jarak asrama dengan tempat foto copy sekitar 300 m. Cukup jauhlah. Nah, disekitar asrama kami kebetulan cuma ada 2 tempat foto copy.. Fiuuh, pelosok banget ya.. hhe.. :) Tapi gak papalah, yang penting ada meski cuma dua.
Dengan semangat 45 menerobos hujan. Akhirnya sampai juga kita didepan foto copy. Engg.ingg.engg..tokonya tutup.Kata orang disitu sih, si empunya toko sedang berbelanja. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu disamping toko sekitar 30 menit plus wajah memelas memegang payung. Lama menunggu namun yang ditunggu tak kunjung datang.Kami beranjak dari duduk deh, menuju lokasi tempat foto copy yang ke-2.
Ya.ya.. Tempat foto copy yang ke-2 ini memang lebih kecil dan pelayanannya tidak secepat di tempat yang pertama. Tapi gak papa deh, demi teman-teman tercinta (baca : MaXiiA4) :D hhee...
Sampai di toko yang dituju, aku segera menyerahkan dan mengatakan kemauanku pada bapak penjaga foto copy. :) Beliau seumuran kakekku, namun sepertinya memiliki semangat kerja tinggi.
Menunggu sekitar 60 menitan sambil makan mi ayam di warung sebelah membuat kami tidak merasa menunggu, Ya jelaslah, mi ayamnya mantap gituuu, murah lagi (hhe, kok jadi promosi.. :p) kami kembali ke tempat foto copy untuk mengambil hasilnya.
Saat beliau menyerahkan hasil foto copyan, kedua bola mataku menatap getaran itu. Hem, beliau sudah 'buyutan'. Buyutan itu istilah di daerahku untuk gemetaran pada tubuh dan terjadi pada orang usia lanjut. Nah, rasa ingin tahulah yang membuatku ingin tahu apa sebenarnya istilah 'buyutan' itu.
Setelah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, didapat bahwa 'buyutan' adalah istilah untuk orang yang mengidap tremor senilis. Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tak terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.
Tremor dikelompokkan berdasarkan kecepatan dan irama gerakannya, dimana dan seberapa sering terjadi serta beratnya.
- Tremor aksi, terjadi ketika otot dalam keadaan aktif.
- Tremor istirahat, terjadi ketika otot sedang beristirahat.Meskipun penderita sedang beristirahat total, lengan atau tungkainya bisa terus gemetaran. Tremor ini bisa merupakan pertanda dari penyakit Parkinson.
- Tremor yang disengaja, terjadi jika seseorang membuat gerakan yang disengaja.Tremor ini bisa terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan pada serebelum (otak kecil) atau penghubungnya.Yang sering menyebabkan terjadinya tremor ini adalah sklerosis multipel. Tremor yang disengaja juga bisa terjadi pada penyakit neurologis lainnya, stroke atau alkoholik menahun.Tremor yang disengaja lebih lambat daripada tremor esensial serta menyebabkan gerakan yang lebih luas dan serabutan.
- Tremor esensial merupakan tremor yang biasanya mulai timbul pada masa dewasa, yang secara perlahan menjadi semakin nyata dan tidak memiliki penyebab yang pasti.Tremor esensial biasanya bersifat ringan dan tidak menunjukkan adanya penyakit yang serius, tetapi bisa mengganggu, yaitu mempengaruhi tulisan tangan, menyebabkan kesulitan dalam menggunakan perkakas dan mempermalukan penderitanya.Keadaan ini bisa diperberat oleh stres emosional, kecemasan, kelelahan, kafein atau obat perangsang yang diresepkan oleh dokter. Obat-obatan (terutama untuk asma dan emfisema) juga bisa memperburuk tremor esensial.
- Tremor senilis adalah tremor esensial yang timbul pada usia lanjut.
- Tremor familial merupakan tremor esensial yang terjadi di dalam satu keluarga
Penyakit tremor mendatangkan banyak kesulitan bagi orang lanjut usia. Mereka sulit dan perlu memakan banyak waktu untuk melepaskan atau mengenakan pakaian dan mengancingkannya. Walau mempengaruhi penghidupan dan mendatangkan kesulitan tertentu, tapi penderita tetap dapat mengerjakan sesuatu dengan mandiri.
Pada kenyataannya, penyakit tremor mendatangkan tekanan psikologis yang besar bagi orang lanjut usia, karena ketika menghadapi banyak orang atau sedang emosial gejala gemetaran itu menjadi sangat nyata, ini dapat mempengaruhi pergaulan. Orang lansia selalu dihantui perasaan takut, dan semakin takut semakin parahlah gejala gemetarannya.
Misalnya, ketika menjamu tamu di rumah, ucapan penderita tremor mungkin akan kurang jelas dan terlihat tegang, mengangkat seloki arak pun akan gemeter sehingga merasa serba salah dan tidak senang, gangguan psikologis ini sangat mempengaruhinya. Gejala semacam itu sudah umum, kebanyakan digolongkan penyakit gangguan gerak, dulu sering disebut tremor jinak, tremor bersifat keturunan atau tremor lansia, tapi kini disebut essential tremor.
Sejumlah orang lansia yang mengalami gejala tremor sering menyangsikan dirinya mengidap penyakit Parkinson, pada kenyataannya kedua penyakit itu berbeda. Memang kedua penyakit terdapat menunjukkan gejala yang sama ialah gemeter, tapi gemeter merupakan satu-satunya gejala essential tremor, sedangkan Parkinson selain gemeter, juga terdapat gejala lainnya. Bagian yang gemeter juga berlainan, gejala gemetar penyakit Parkinson mudah terjadi pada bagian-bagian tangan, kaki, tubuh, tapi essential tremor terutama di bagian tangan, kepala , dagu dan lidah.
Langkah pengobatan essential tremor dilakukan pada dua segi. Yaitu pengobatan psikologis dan pengobatan dengan obat-obatan. Pengobatan psikologis ialah pertama-tama meyakinkan penderita menerima kenyataan tersebut, jangan takut diketahui orang lain, harus menghadapinya dengan sikap positif, hidup teratur, menjaga ketenangan hati dan jangan bekerja terlalu letih, kesemuanya itu menguntungkan bagi pengobatan penyakit tersebut.
Well, sekarang uda jelas deh apa itu 'buyutan'. Jadi kalau seumpama ketemu gemetaran seperti itu lagi pada lansia nyebutnya 'tremor senilis' aja yak.. biar lebih keren dan tidak menyinggung orangnya. Hhhe.. (peace ^^)
Today's quote : Kesehatan itu mahal harganya.. :D Keep ur health ya guys... :)
tremor esensial sangat berbahaya
ReplyDeletesial saya termasuk pengidap penyakit itu, ketika bicara di depan umum sedikit grogi saja sudah sangat kentara buyutanya, bahkan mengangkat sendok pun bisa gemetaran kaya ada gempa.
ReplyDelete:(
ya sya juga untuk mnulis dan susah mkan juga susah, pdahal sya bru berusia 14 thun, apa ada obatnya ya ?
ReplyDelete