Peduli itu saat kita tidak melulu memikirkan urusan diri sendiri.
Peduli itu menunjukkan kalau kita tidak menang sendiri.
Peduli itu saat kita masih tanggap dengan keadaan sekitar.
Peduli itu tidak acuh.
Peduli itu wujud kita sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri.
Peduli itu saling memberi, saling menerima.
Peduli itu menyadari diri pada suatu saat kita perlu dipedulikan.
Peduli itu urusan dua arah, manusia dan Tuhan.
Peduli itu bahagia.
Peduli itu mulia.
Peduli itu langka.
Peduli itu seleksi terpilih, karena semuanya belum tentu mau peduli.
Peduli itu saat bisa membuat orang lain bahagia, terselesaikan bebannya atau sekedar menghibur saat dilema.
Peduli itu sikap istimewa.
Peduli itu wujud mensyukuri.
Peduli itu saat kita berpikir tentang bagaimana bertindak lebih untuk membantu orang lain.
Peduli itu ibu jari, penuh makna seperti ibu yang selalu menyayangi.
Peduli itu penuh cinta.
Peduli itu rela meninggalkan urusan diri sendiri untuk urusan orang lain.
Peduli itu luar biasa.
Peduli itu mendewasakan diri.
Peduli itu membuat kita tahu, kita lebih beruntung dari pada orang lain.
Peduli itu ikhlas.
Peduli itu perlu.
Peduli itu harusnya melekat pada diri setiap insan.
Namun, kalau semuanya tidak peduli, acuhkan orang lain.
Siapa lagi yang akan peduli kalau bukan kita yang memulainya ?
No comments:
Post a Comment