Liburan adalah saat yang selalu kunanti-nanti. Saat dimana
aku selalu dapet buku baru dari Ayah. Hhhe. . J
Liburan kali ini aku beli buku judulnya GOD I miss you karangan Ahmad Rifa’i
Rif’an. Buku terbitan PT Elex Media Komputindo ini berisi 100 cara mengobati
luka jiwa bersama Tuhan.
Buku yang terdiri dari 263 halaman ini mempunyai harga jual
Rp 49.800,-. Aku sangat beruntung sekali bisa mempunyai buku ini. Didalamnya
terdapat banyak pelajaran baru dalam menyikapi setiap masalah dalam kehidupan. Setiap
katanya mengandung makna dalam yang sangat bijaksana memandang setiap masalah. J
Dalam buku ini ada dua cara yang cukup menyentuh hatiku. Pada
cara ke-28 dituliskan mengenai pertanda Iman yang kuat. Disitu dijelaskan bahwa
percayalah bahwa iman yang kuat baru terlihat saat ujian sedang menghebat.
Sedekah saat kaya itu biasa. Sedekah saat miskin baru luar biasa. Rajin ibadah
saat tua itu biasa. Anak muda rajin ibadah baru luar biasa. Memuji-Nya saat
bahagia itu biasa. Tetap memuji-Nya saat sedih sedang menerpa baru luar biasa.
Menolong orang lain saat diri sedang lapang itu biasa. Tapi tetap gemar menolong
meski diri sedang sempit baru luar biasa. Sungguh pencerahan yang baru J Luar biasa.
Selanjutnya adalah pada cara ke-63, Semua akan indah pada
waktunya. Didalamnya diibaratkan tentang hubungan kebahagiaan setelah kesusahan dan kerja keras.
Sama halnya seperti berikut --->
Tak ada pelangi indah sebelum hujan dan terik mentari
Tak ada kupu-kupu cantik sebelum ulat berbulu
Tak ada kesabaran sebelum ujian berhasil ditaklukkan
Tak ada kesuksesan sebelum kerja keras dan doa
Super sekali J
Semua akan indah pada waktunya, asal kita tetap kuat dan bekerja keras
menggapai keindahan hidup.
Di dalam buku ini juga terdapat kata mutiara yang menyentuh
jiwa. Memberikan pandangan baru tentang apa yang sebelumnya tidak terpikirkan
oleh kita. Kutipan kata mutiara dibawah ini adalah salah satu yang spesial bagiku J
“Bukan Tuhan yang tak adil, tapi jiwa kita yang masih
terlalu kerdil. Bukan Tuhan yang tak maha kasih, justru jiwa kita yang tak tahu
terima kasih. Bukan Tuhan yang pelit, tapi nurani kita yang mungkin
berpenyakit. Sehingga berjuta karunia seolah tiada. Bermiliar anugerah jadi tak
terasa”
Terima kasih untuk kak Ahmad Rifai Rifan.Terima kasih untuk
100 cara luar biasa.Empat jempol untuk kakak J
Semoga lain kali bisa bercakap secara langsung. Amin. . J
Jadi pengen beli :)
ReplyDeleteBenar, Allah itu Maha Adil :) Pingin pijem bukunyaaa dong :D
ReplyDeleteHahaha boleh" maen ke rumah sini. hehehe
Delete