Hai langit, selamat hari Sabtu. Selamat tengah malam bersama keheningan yang menyimpan banyak rahasia. Detik ini, banyak hal yang kurenungkan. Tentang kemarin, tadi, hari ini dan nanti. Merenungi apakah setiap detikku berharga, bermakna dan tak sia-sia. Merenungi bahwa setiap detikku tak luput dari dosa, khilaf dan salah yang sengaja kucipta. Merenungi setiap detik berjalan. Menyeret paksa impian yang harus segera jadi kenyataan. Merangkul asa agar tetap jalan beriringan bersama cita. Melangkah bersama, kadang tak segan menoleh. Melihat masa lalu untuk dijadikan pelajaran berharga. Satu hal, merenungi bahwa semua tetap pada porisnya. bahagia yang pas - sedih yang pas. tidak berlebihan.
Detik ini, aku begitu merindukan seseorang. Seseorang yang mungkin sering membuatku jengkel dengan kejahilannya. Menggodaku tanpa henti. Menggangguku dengan kejahilan yang kadang membuatku marah. Sifat kekanakannya yang kadang muncul dan membuatku sebal. Tapi satu hal, jujur aku merindukan itu semua. Aku rindu tawanya yang begitu khas. Suara yang begitu khas dan mirip dengan suaraku. Kepeduliannya tanpa henti bahkan rela mengalah demi kebutuhanku terpenuhi. Menyemangatiku tanpa lelah saat awal merantau di tanah perantauan. Membuatku terus percaya bahwa aku pasti bisa dan aku mampu mencapai impianku. Aku rindu, dan akan selalu merindukannya.
Langit, waktu begitu cepat berlalu. Meninggalkanku termanggu menatap memori masa lalu. Menipuku bahwa aku masih kecil dan bersama dia menjalani hari-hari bersama. (Masih) menulusuri lorong waktu. Tepat 15 tahun yang lalu, saat aku harusnya masih bermain-main dirumah tapi aku merengek-rengek ingin ikut sekolah bersamanya. Memakai seragam sekolah, belajar bersama teman dan guru. Sekolah, sejak kecil aku begitu suka dengan sekolah. Melihatnya dan sepupu memakai seragam sekolah membuatku tak sabar untuk masuk sekolah. Berlanjut sampai di bangku sekolah dasar, begitu bahagianya memiliki seorang kakak di satu sekolah yang sama. Tak perlu takut jika diganggu teman-teman yang nakal. Kebiasaan jelek, selalu saat diganggu teman-teman cowok aku begitu cengengnya nangis dan teman-teman cewek langsung melapor padanya. Dia, selalu menghampiriku dan meredakan semuanya meskipun sampai rumah tak pernah lupa melapor pada ibu. Mengatakan semuanya bahwa aku cengeng, bahwa aku tak bisa jaga diri sendiri. Tapi aku tak peduli, yang penting dia selalu ada untuk melindungiku.
Masih lekat dalam pikiranku, selalu meskipun aku dan dia sering bertengkar, mempermasalahkan sesuatu yang harusnya tidak menjadi masalah. Wajar, semua butuh proses untuk menjadi dewasa. Dan waktu membuat pendewasaan lebih cepat bahkan sangat cepat. Jarak memisahkan kebersamaanku bersamanya dan keluarga. Bulan-bulan awal, masih kuingat dengan jelas setiap pagi selalu ada sms penyemangat darinya. Sms yang selalu membuat mataku basah. Membuatku begitu menyesal kenapa sebelumnya kita lebih sering bertengkar. Selalu setiap pagi, teringat memori bersama keluarga. Tawa dan canda yang selalu kurindukan.
Waktu berjalan sangat cepat. Begitu cepat bahkan. Sampai aku tak sadar bahwa dia sekarang sudah begitu dewasa. Begitu cantik dengan pemahaman baik yang tumbuh dalam aliran darahnya. Kebijaksanaan yang mengalir bersama ketulusan dan kerendahan hati. Tak terasa, bulan ini begitu istimewa baginya. Bertambah usia semakin bijaksana dan kehidupan baru bersama seseorang yang sama baik hatinya. Selalu, pria baik untuk wanita baik. Dan dia, aku yakin jauh tak sabar menanti hari istimewa itu dari pada hari lahirnya.
Ah langit, celotehku begitu panjang malam ini. Sampaikan salam rindu dan ucapan selamat ulang tahun untuknya. Sampaikan bahwa aku akan merindukan segalanya. Merindukan kebersamaan masa kecil dan semangatnya yang tak kenal lelah membuatku percaya bahwa aku pasti bisa. Aku, akan merindukan segalanya. Segala celoteh khas sejak kecil sampai umurku sekarang. Aku, akan dan selalu merindukannya. Sampai bertemu di hari spesial nanti, semoga mataku tak basah seperti sekarang karena pasti make-upnya jadi luntur. Salam rindu dari kota perjuangan. Sekali lagi, selamat ulang tahun.
11-10-2014
dari putri pollux
salam rindu untuk ayah, ibuk dan adek gembul
salam rindu untuk ayah, ibuk dan adek gembul
terima kasih untuk setiap bahagia yang diberikan, sungguh syukurku harus selalu lebih.
Selamat lucy, melihat tulisanmu di blog ini mengingatkanku akan memori2 kita semasa sma. serasa kau hadir lagi didekatku dan bercerita mengenai keluargamu dll. please visit my new blog. sekarang udah pindah ke wordpress lho..
ReplyDeleteMbak Ferry mau menikah ya? selamat2 aku juga ikut senang sekali mendengarnya, semoga menjadi rumah tangga seperti fatimah dan ali. amin :)