Hai rasa. semakin kurasa semakin tak berdaya. semakin dipikir, sepertinya jalan semakin buntu. berkelit dengan hal yang begitu abstrak. rumit walau sebenarnya begitu sederhana.
ah rasa, betapa bahagia membuatku jatuh dalam lubang yang tak tahu bagaimana jalan keluarnya. Entahlah, kenangan masa lalu (sebenarnya) masih sering muncul. terlalu sering mengingatnya membawaku terbawa arus yang kian menyakitkan. dia, dia yang sungguh dulu pernah mendapatkannya. dia, dia yang dulu pernah membagi cerita, membagi bahagia. yang justru sekarang menjadi begitu asing, tak saling sapa, atau mungkin bahkan mencoba lupa.
ah rasa, begitu dalam rasanya, begitu dalam juga luka yang mengangga. entahlah, aku sedang jatuh cinta atau hanya mencoba menutup luka, melampiaskan segala duka agar setidaknya sayatannya tak terlalu terasa.
ah rasa, betapa bahagia membuatku jatuh dalam lubang yang tak tahu bagaimana jalan keluarnya. Entahlah, kenangan masa lalu (sebenarnya) masih sering muncul. terlalu sering mengingatnya membawaku terbawa arus yang kian menyakitkan. dia, dia yang sungguh dulu pernah mendapatkannya. dia, dia yang dulu pernah membagi cerita, membagi bahagia. yang justru sekarang menjadi begitu asing, tak saling sapa, atau mungkin bahkan mencoba lupa.
ah rasa, begitu dalam rasanya, begitu dalam juga luka yang mengangga. entahlah, aku sedang jatuh cinta atau hanya mencoba menutup luka, melampiaskan segala duka agar setidaknya sayatannya tak terlalu terasa.