Dear langit,
Apa kabar? Selalu rindu, menyapamu dan sejenak meluangkan waktu berdua. Semingguan ini ragaku sebenarnya marah, namun aku selalu memaksa. Membuatnya tetap berjalan melawan pemberontakan yang bahkan tak jarang membuatku menangis tertahan tiap malam. Aku paham, setiap yang terjadi pasti ada alasannya. Dan ini alasan kenapa setiap malam kepalaku seperti terhantam sesuatu, sakitnya luar biasa. Membuatku khawatir apa yang sebenarnya terjadi pada pusat pikiranku. Sedikit membuat besar hati, merapal mantra bahwa mungkin sakit ini adalah penebusan dosa. Semoga segera pulih, dan tak seperti yang tertulis dibuku-buku kesehatan. Semoga hanya sementara saja sakitnya. Sungguh, semoga demikian sehingga aku tak terus-terusan kesakitan. Doakan langit. Obat yang biasa aku minum tidak kuasa melawan. Menyisakan aku dengan sakit yang tertahan.
Apa kabar? Selalu rindu, menyapamu dan sejenak meluangkan waktu berdua. Semingguan ini ragaku sebenarnya marah, namun aku selalu memaksa. Membuatnya tetap berjalan melawan pemberontakan yang bahkan tak jarang membuatku menangis tertahan tiap malam. Aku paham, setiap yang terjadi pasti ada alasannya. Dan ini alasan kenapa setiap malam kepalaku seperti terhantam sesuatu, sakitnya luar biasa. Membuatku khawatir apa yang sebenarnya terjadi pada pusat pikiranku. Sedikit membuat besar hati, merapal mantra bahwa mungkin sakit ini adalah penebusan dosa. Semoga segera pulih, dan tak seperti yang tertulis dibuku-buku kesehatan. Semoga hanya sementara saja sakitnya. Sungguh, semoga demikian sehingga aku tak terus-terusan kesakitan. Doakan langit. Obat yang biasa aku minum tidak kuasa melawan. Menyisakan aku dengan sakit yang tertahan.