Isu kependudukan menjadi permasalahan nasional yang
memberikan dampak multidimensional terhadap sektor ekonomi, sosial, pendidikan
dan sektor lainnya. Isu kependukan ini mencakup kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk. Kependudukan di Indonesia yang sangat dinamis
berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan menjadi
salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara. Indonesia terus menikmati
pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan sejak awal tahun 2000 sampai saat ini. Salah
satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut adalah besarnya
konsumsi dalam negeri dan kreatifitas serta produktivitas penduduk usia muda.
Indonesia Padat Penduduk (Sumber) |
Indonesia sudah memulai bonus demografi sejak tahun
2012. Bonus demografi merupakan bonus yang dinikmati oleh negara sebagai akibat
dari besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dalam evolusi
kependudukan yang terjadi di negara tersebut. Bonus demografi memberikan banyak
manfaat mulai dari pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan,
hingga pertahanan dan keamanan.
Dalam bonus demografi terdapat istilah dependency ratio atau rasio
ketergantungan, yaitu sebuah rasio yang menggambarkan perbandingan antara
jumlah penduduk usia non produktif (usia < 15 tahun dan >64 tahun).
Sebagai contoh, angka rasio ketergantungan 57 menunjukkan 100 orang berusia
kerja produktif menanggung sebanyak 57 orang yang belum maupun yang sudah tidak
produktif lagi. Pertumbuan ekonomi secara maksimal terjadi ketika rasio ketergantungan
berada dibawah 50. Kondisi ini disebut sebagai the window of opportunity. Terdapat
setidaknya empat faktor utama untuk memaksimalkan window of opportunity demi
kemajuan Indonesia dan peningkatan kesejahteraan penduduk, yaitu
(1) SDM yang berkualitas
(2) Terserap dalam pasar kerja
(3) Adanya tabungan pada tingkat rumah tangga
(4) Perempuan dalam pasar kerja.
Untuk memanfaatkan window
of opportunity maka kebijakan pengembangan SDM, sektor tenaga kerja, sektor
keuangan, sektor riil dan pemberdayaan perempuan harus lebih dipertajam dan
disinkronisasikan satu dengan yang lain dengan memperhatikan dinamika demografi
dan sosial ekonomi dari kelompok penduduk usia produktif. Selain itu, perlu
diperhatikan kondisi global karena bagaimanapun ke depan keterkaitan antar
negara dalam bidang sosial dan ekonomi akan semakin erat.
Indonesia bergerak menuju tercapainya jendela
kesempatan atau the window of opportunity pada tahun
2028-2031. Pada saat itu ditargetkan rasio ketergantungan berada pada angka 47.
Rasio ini akan kembali meningkat pada tahun 2031 karena meningkatnya jumlah
penduduk berusia >64 tahun. Pada
kurun waktu 2020-2030, jumlah penduduk di Indonesia berkisar antara 268 juta
jiwa (2020) dan 293 juta jiwa (2030). Jumlah penduduk usia produktif pada kurun
waktu yang sama adalah 198.5 juta dan 200.3 juta. Bonus demografi ini menjadi
kesempatan emas untuk Indonesia dalam mendatangkan peluang yang sangat
menguntungkan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin generasi muda menjadi
generasi yang produktif dan berkualitas. Terdapat beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi untuk mewujudkan bonus demografi, yaitu:
Kualitas
Pendidikan
Pendidikan menjadi dasar menuju kehidupan yang lebih
baik. Pendidikan juga menjadi senjata utama dalam penyediaan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Perlu adanya penyiapan SDM kependudukan dengan
dimulai dari pembentukan karakter yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Untuk
mewujudkan SDM Indonesia yang berdaya saing tinggi perlu adanya perubahan/revolusi
yang mendasar yang memerlukan kerjasama semua pihak.
Pendidikan yang berkualitas mempunyai peran besar
dalam mempecepat pembangunan suatu bangsa. Pendidikan menjadi penggerak utama
dinamika perkembangan ekonomi. Kemajuan ekonomi bertumpu pada basis dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang berkualitas menghasilkan
generasi-generasi cemerang penuh dengan karya dan inovasi dibidang pengetahuan
serta teknologi sehingga memberikan pengaruh yang besar dalam roda perekonomian
bangsa.
Tersedianya Lapangan
Kerja yang Berkualitas dan Perbaikan dalam bidang Partisipasi Kerja
SDM yang berkualitas mempunyai nilai saing dan daya
kerja yang tinggi sehingga memiliki partisipasi kerja yang sangat baik. Selain
itu, peningkatan ketrampilan kerja lainnya dan penguasaan bahasa asing merupakan
hal yang wajib dan tidak bisa ditawar lagi. Lapangan kerja yang
berkualitas mendorong para tenaga kerjanya untuk selalu meningkatkan kompetensi
diri dan keluar dari zona nyaman masing-masing.
Melakukan hal-hal baru untuk menguji kemampuan diri ataupun mendapatkan
pengalaman dan menambah skill baru sehingga terus berkembang menjadi SDM yang
unggul dan penuh potensi.
Menggiatkan
Program Pemerintah untuk Menekan Laju Kelahiran dengan Program KB
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu
program untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. KB dibentuk dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui progtam KKBPK serta pembangunan
sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Solusi Anak Cukup 2 bukan merupakan pilihan namun
kewajiban. Gizi dan aspek kesehatan menjadi aspek sangat penting dan perlu
untuk diperhatikan.
Keberhasilan program KB yang mulai terasa adalah menurunkan
jumlah penduduk di bawah 15 tahun. Dinamika perubahan struktur umur ini yang
berdampak pada menurunnya proporsi penduduk non produktif dan meningkatnya proporsi
penduduk usia produktif. Secara potensial, kondisi ini sangat baik untuk
mendukung kemajuan bangsa. Penduduk usia produktif terutama kaum muda merupakan
kelompok yang sangat energik dan kreatif. Selain itu, potensi sumber daya alam
yang melimpah dan besarnya proporsi penduduk usia produktif khususnya usia muda
merupakan faktor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan nasional.
Selain itu, melalui program
GenRe (Generasi Berencana), yaitu suatu program yang berada dibawah naungan
BKKBN dan dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan
berkeluarga bagi remaja diharapkan mampu menghasilkan bibit-bibit unggul yang
nantinya membawa kemajuan untuk bangsa. Tujuan dari GenRe adalah untuk
memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup
sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan
Generasi Berencana. Melalui GenRe ini sangat diharapkan mampu menghasilkan
generasi muda yang baik dan berkualitas dan menjadi tonggak utama menuju
Indonesia Emas.
Pemerataan Penduduk untuk Kelestarian
Sumber Daya Alam dan Kualitas Lingkungan
Pemerataan penduduk menjadi salah satu hal penting
yang harus diperhatikan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam serta kualitas
lingkungan tempat tinggal. Semakin padat penduduk di suatu tempat maka semakin
besar potensi terjadinya penurunan kualitas dan defisit sumber daya alam yang
ada. Hal ini disebabkan karena semakin banyak penduduk maka semakin banyak
kebutuhan yang dibutuhkan dan buangan yang dihasilkan seperti limbah cair,
sampah, emisi udara, dan buangan lainnya.
Semakin besar tingkat pertumbuhan penduduk dengan
sistem tepusat (tidak tersebar merata) maka akan semakin sulit menjaga
kelestarian sumber daya alam yang ada, seperti sumber air dan potensi penurunan
kualitas lingkungan semakin besar.
Baca juga:
Tekan Laju Deforestasi – Bukan Sebuah Pilihan Namun Kewajiban
Kebijakan dan strategi menyiapkan SDM Indonesia yang penuh
potensi dan berkualitas dikaitkan dengan berbagai hal, yaitu kompetisi antar negara yang semakin
meningkat, gambaran pasar kerja dimasa mendatang (skala global maupun
nasional), kemajuan teknologi, dinamika kependudukan secara global utamanya
migrasi penduduk, laju urbanisasi potensi SDA Indonesia, serta langkah nyata strategi
pembangunan global pasca 2015 melalui revolusi
kependudukan. Adanya bonus demografi menjadi kesempatan emas dan
senjata utama untuk meningkatkan derajat kualitas kesejahteraan nasional
sehingga bisa tercapai tujuan nasional pembangunan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal ini juga perlu adanya
dukungan dan peningkatan kualitas diri dari seluruh pihak. Pendidikan yang
berkualitas dan generasi muda yang kompetitif menjadi pionir utama menuju
Indonesia yang lebih baik. Terus memperbaiki diri dengan mengasah kemampuan
dan menjadi pribadi yang unggul serta berkualitas.
Selamat berbenah dan terus meningkatkan kualitas diri.
Generasi Muda untuk Indonesia Sejahtera!
REFERENSI:
Sekarpuri, Anindita Dyah. 2015. Revolusi Kependudukan
Menyambut Era Pasar Terbuka ASEAN. Bogor: Widyaiswara Balai Diklat KKB Bogor
Ulfira, Bunga Rizki. 2015. GenRE, Saatnya yang MudaBerencana!
Artikel ini diikutsertakan dalam
Sayembara Blog Kependudukan 2016 BKKBN
Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Yuk ikutan
juga!
Tulis Opinimu Mengenai Kondisi
Kependudukan Indonesia.
Kependudukan Indonesia.
Penulis: Lucky Caesar
Direstiyani
Nice info mbak. . 👍
ReplyDeleteSippo dek, suwun sudah mampir :D
DeleteKeren mba, tetap semangat menulis dan terima kasih sudah berkenan membaca tulisan kami juga :)
ReplyDelete