Menjadi sehat tentu
merupakan impian setiap orang, termasuk saya. Memiliki track record yang tidak
begitu baik mengenai kesehatan membuat saya begitu bersyukur dan menikmati
masa-masa sehat saya dengan sebaik mungkin. Syukuri masa sehatmu, sebelum masa
sakitmu.
Memiliki riwayat penyakit yang cukup sering dan serius
Saat kuliah semester
3, penyakit gastritis saya sering kambuh dengan frekuensi kambuh setiap dua
minggu sekali. Setiap kambuh, saya selalu dibawa ke IGD dan diinfus karena
tubuh dalam kondisi kurang cairan. Sampai waktu itu, gastritis saya kambuh
untuk kesekian kalinya sehingga ayah dan ibu membawa saya pulang ke Madiun
untuk dirawat di salah satu rumah sakit islam di Madiun.
Dokter menganjurkan
saya untuk menjalani endoskopi. Endoskopi dilakukan dengan memasukkan selang
yang diujungnya telah terpasang kamera untuk melihat kondisi lambung agar bisa
tahu apakah ada penyebab kambuh terlalu sering. Dokter mengkhawatirkan tumbuh
bakteri jahat yang berbahaya pada lambung sebagai penyebab gastritis saya
kambuh terlalu sering. Secara sadar saya bisa merasakan bagaimana dimasukkan
selang dan itu menyakitkan #harussehat #cukupsekaliendoskopi. Satu kali uji
endoskopi membutuhkan biaya sekitar hampir 2 juta rupiah. Benar kalau sehat itu
mahal harganya :) Dari
hasil endoskopi didapatkan hasil bahwa saya mengidap penyakit gastritis kronis jenis
atropi.
Selain gastritis, saya sering
mengalami migrain, kaki kesemutan dan juga nyeri dada bagian kiri beberapa
bulan lalu. Setelah medical check up ternyata ditemukan adanya penyumbatan di
pembuluh darah jantung sehingga detak jantung tidak normal. Penyumbatan terjadi
karena tertutup oleh lemak-lemak akibat terlalu seringnya saya mengonsumsi
makanan berlemak tinggi dan kolesterol tanpa diimbangi konsumsi buah ataupun
sayur serta olahraga fisik. Ayah dan ibu saya membawa saya ke pengobatan
alternatif dan saya diberikan obat alami yang
berfungsi untuk melarutkan lemak-lemak yang menempel pada pembuluh darah
sehingga penyumbatan yang terjadi bisa hilang. Tidak hanya itu, banyak hal yang
harus saya lakukan sebagai usaha untuk sembuh. Menahan diri untuk tidak sering
mengonsumsi makanan berlemak tinggi, es krim, coklat, gorengan dan
makanan-makanan cepat saji lainnya.
Sakit adalah salah
satu penebusan dosa, tapi saya merasa sangat berdosa terus mendzalimi diri saya
dengan tidak menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Banyak hal jahat yang sering
dengan sadar saya lakukan sampai saat ini #mybad. Belum bisa dengan seutuhnya
meninggalkan kebiasaan buruk yang sering saya lakukan. Padahal jelas kebiasaan
buruk tersebut tidak sehat dan bisa jadi sumber dari penyakit yang sering saya
derita saat ini. Hal yang paling susah adalah mengatur pola makan dan rajin
berolahraga, sedikit-sedikit tapi saya paksa untuk rutin dilakukan setiap hari
agar terbiasa. Karena kebiasaan adalah biasa melakukan alias terbiasa.
Rentetan kebiasaan
buruk yang sudah mulai saya kurangi, jauhi, tinggalkan tidak membuat saya
sempurna tenang dari rasa was-was. Apalagi fisik saya yang cenderung rentan
terhadap datangnya penyakit membuat saya serba awas. Apalagi sekarang, ibu
sedang tidak dalam kondisi seutuhnya sehat. Penyakit gulanya sering kambuh
akhir-akhir ini membuat saya lebih was-was dan semakin awas dan penyakit diabetes
melitus merupakan salah satu jenis penyakit keturunan (Baca juga: Kenangan Masa Lalu dan Memutus Rantai Diabetes, Mungkinkah?)
Gejala Penyakit Diabetes Tipe 2
Ada beberapa gejala
yang sudah mulai terlihat dari beberapa tahun yang lalu nih, saya sangat sering
sekali kesemutan padahal baru duduk bersila 5 menit saja. Hmm jadi makin
was-was :"
Dengan memahami
gejala-gejala diabetes maka bisa lebih waspada dan segera mengambil sikap untuk
mencegah penyakit diabetes datang terlalu dini (bagi saya) karena adanya faktor
keturunan. Berdasarkan Kementerian Kesehatan, faktor resiko diabetes dibagi
menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor keturunan termasuk dalam faktor resiko yang tidak dapat
dimodifikasi. Sedangkan untuk faktor resiko yang dapat dimodifikasi erat
kaitannya dengan perilaku hidup yang kurang sehat, seperti kurang aktivitas fisik, merokok setiap hari, diet tidak seimbang serta konsumsi makanan berlemak dan minuman beralkohol atau bersoda setiap hari. Secara detail faktor resiko
diabetes dapat dilihat pada gambar berikut:
Beberapa hari
terakhir kondisi Ibu saya tidak kunjung membaik. Kadar gula darahnya kemarin
bahkan mencapai 548 mg/dL. Semoga segera membaik ya Buk :) Aamiin. . Ibu saya memang tipe
pemikir dan orang yang tergolong mudah stress. Sedikit saja ada masalah,
kondisi Ibu pasti langsung drop. Penyakit diabetes khususnya sebenarnya tidak
hanya disebabkan oleh faktor makanan dan faktor lingkungan, namun juga
dipengaruhi oleh faktor pikiran. Faktor pikiran ini mempengaruhi bagaimana mengendalikan pikiran menjadi lebih positif, tanpa beban. Faktor pikiran disini
bisa mengendalikan diri dari datangnya stress sehingga potensi resiko diabetes
dapat diminimalisir.
Cegah, Lawan dan Obati Diabetes – Antara Sehat, Syukur dan Bahagia
Usaha mencegah,
melawan dan mengobati diri dari penyakit diabetes dengan pengaruh dari faktor
pikiran tentu tak lepas dari dua hal, yaitu syukur dan bahagia. Tiga hal yang
saling berhubungan satu sama lain. Untuk menjadi sehat, mustahil apabila
dirinya tidak bahagia. Tidak bahagia bisa terjadi karena tidak bersyukur atas
apa yang dimiliki selama ini. Sementara itu, usaha menjadi sehat dan sembuh
dari penyakit Diabetes dapat dicapai dengan banyak bersyukur dan bahagia bahwa
masih diberikan kesempatan untuk sembuh.
Untuk menjadi sehat,
patut perbanyak bersyukur sehingga hati menjadi lebih bahagia. Hati yang
bahagia terbebas dari stress dan fikiran menjadi lebih jernih dalam mengambil
tindakan termasuk melestarikan gaya hidup sehat dalam sehari-hari. Semakin
banyak bersyukur tingkat bahagia semakin tinggi dan tingkat sehat pun semakin
menaik. Bersyukur disini tercermin dalam banyak hal, seperti berikut:
Bersyukur diberikan fisik yang utuh sehingga menjaganya dengan olahraga
secara rutin. Olahraga yang rutin bisa menjadikan tubuh sehat.
Bersyukur diberikan rezeki sehingga menggunakannya untuk membeli
makanan dan minuman yang halal dan menyehatkan. Mengatur dan menjaga pola serta porsi makan sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari resiko penyakit.
Bersyukur diberikan keluarga, kesempatan menuntut ilmu, berkah melimpah
setiap waktu sehingga berusaha untuk selalu melakukan yang terbaik pada
setiap kesempatan, memberikan kebermanfaatan, perbanyak ibadah dengan lebih
banyak senyum, banyak berbagi dan mengendalikan pikiran agar tidak sampai stress
Senam diabetes bisa menjadi solusi mudah dalam menjaga kesehatan tubuh khususnya bagi saya yang notabene malas untuk bergerak ataupun berolahraga. Gerakan yang mudah dan ringan bisa dilakukan disela-sela aktivitas harian yang padat. Yuk tengok lebih lanjut videonya :D
Senam diabetes bisa menjadi solusi mudah dalam menjaga kesehatan tubuh khususnya bagi saya yang notabene malas untuk bergerak ataupun berolahraga. Gerakan yang mudah dan ringan bisa dilakukan disela-sela aktivitas harian yang padat. Yuk tengok lebih lanjut videonya :D
Mudah bukan ?
Yuk senam diabetes, salah satu cara bersyukur dengan merawat serta menjaga kesehatan tubuh.
Masih banyak hal
yang patut untuk disyukuri. Banyak hal juga yang bisa membuat bahagia. Sesederhananya
bahagia mensyukuri hal-hal kecil yang bahkan sering tidak disadari ataupun terabaikan, yaitu nikmat sehat. Antara sehat, syukur dan bahagia sebagai salah satu trik jitu
mencegah, melawan dan mengobati penyakit diabetes #LawanDiabetes menuju
Indonesia#lebihbaik.
Referensi:
Situasi dan Analisis Diabetes - Kementerian Kesehatan
Baca Juga:
Kenangan Masa Lalu dan Memutus Rantai Diabetes, Mungkinkah?
Ayo CERDIK – Cegah, Obati dan Lawan Diabetes! #AkuSiap #LawanDiabetes
Baca Juga:
Kenangan Masa Lalu dan Memutus Rantai Diabetes, Mungkinkah?
Ayo CERDIK – Cegah, Obati dan Lawan Diabetes! #AkuSiap #LawanDiabetes
-----
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Blogger
Semoga bermanfaat :)
Syukur, sehat, bahagia. 3 hal yang saling berhubungan ya. kalau banyak syukur jadi makin sehat dan bahagia #lihatgrafik
ReplyDeleteYaaap saling berhubungan satu sama lain :D
DeleteSemangat hidup penuh syukur, selalu sehat, dan melimpah bahagia =)
Grafiknya ngefek banget ya? wkwkww
heheehe iya ngefek banget
DeleteSemoga menang ya. . atau udah menang ini ?
Berarti harus banyak bersyukur ya biar makin sehat dan selalu bahagia. Hmmm aku kurang banget bersyukur padahal banyak banget yang dikasih Allah ke aku, hiks
ReplyDeleteNah, kudu banyak bersyukur biar gak kufur :D Allah Maha Baik, kita yang banyak salah, khilaf dan dosa begini kalau minta tetep aja dikabulin :' Hmmm. . Astaghfirullah. .
DeleteSemangat hidup sehat dan bahagia mulai dari banyak" bersyukur. .
ReplyDeleteYukkk semangaaaatssss 😁😂💪
DeleteMenarik sekali artikelnya :) Banyak yang tidak menyadari bahwa banyak syukur adalah dasar dari kesehatan dan kebahagiaan
ReplyDeleteSemogaa bermanfaaat yaa 😁😂
DeleteIyaaa padahal syukur, sehat dan bahagia saling berhubungan satu sama lain. Syukur sebagai pondasi dasarnya 😇
Sepakat dengan grafiknya. Kalau kurang bersyukur berarti kurva sehat dan bahagianya juga kritis. Jadi harus banyak bersyukur biar jauh dr stress dan perasaan tidak bahagia. Jadi banyak syukur = bahagia dan sehat terus.
ReplyDeleteYaaaak betull. .#tossdulu
DeleteSemoga bermanfaat yaa. .salam kenal dan terima kasih sudah berkunjung 😁
Kudu banyak bersyukur 😇 Apik mbak infografis e. . Mantap
ReplyDeleteSuwuun dekkk semogaaa bermanfaaat 😊
Delete