Terlahir dari
keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus kadang membuat saya
sering was-was. Diabetes atau sering
disebut dengan penyakit kencing manis merupakan penyakit yang terjadi akibat
berlebihnya kadar gula dalam darah akibat organ pankreas tidak memproduksi
cukup hormon insulin sehingga tubuh tidak mampu mengontrol kandungan gula
tersebut. Hormon insulin disini berperan untuk mengatur keseimbangan kadar gula
darah dengan cara membantu proses penyerapan glukosa dalam sel. Apabila hormon
insulin yang diproduksi tidak cukup maka menyebabkan peningkatan glukosa di
dalam darah (hiperglikemia).
Peningkatan glukosa
yang terjadi akibat kurangnya hormon insulin akan menyebabkan glukosa dikeluarkan
melalui urine. Itulah kenapa disebut sebagai penyakit kencing manis. Seseorang
yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes beresiko lebih tinggi untuk
terkena diabetes juga, baik itu diabetes tipe 1 ataupun diabetes tipe 2. Resiko
bagi anak dengan ayah atau ibu penderita diabetes tipe 2 juga sepertiga lebih
tinggi untuk terkena diabetes.
Faktor Keturunan Penyakit Diabetes (Sumber Informasi) |
Apakah tentu penyakit
diabetes ini akan menurun kepada saya nantinya? #waswasmeningkat
Mengenang Masa Lalu
Almarhum Kakek dari
Ibu saya meninggal sekitar 12 tahun yang lalu karena penyakit diabetes dan
komplikasi penyakit yang menyerang jantung dan ginjal. Almarhum kakek memiliki
gaya hidup yang mendukung ke arah perkembangan diabetes, yaitu merokok, gemar
mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik
(berolahraga).
Almarhum kakek
adalah perokok aktif, dengan presentase 37% faktor resiko kemungkinan terserang
penyakit diabetes. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu, peneliti
daro California State Polythecnic Pomona, Amerika Serikat. Dalam penelitiannya
Liu menemukan bahwa nikotin dalam rokok bisa menaikkan HbA1c dari 9-34,5 %
tergantung dari paparan nikotinnya. Hasilnya nikotin yang terhirup bisa
meningkatkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) yang berarti meningkatkan kadar gula
dalam darah. Disini dapat dilihat bahwa semakin tinggi kadar nikotin maka
semakin tinggi kadar hemoglobin A1c dalam darah.
Selain perokok,
almarhum kakek dulu sangat suka mengonsumsi makanan tinggi gula dan juga
makanan dengan kandungan lemak tinggi seperti jeroan (usus, hati, lidah, dan
teman-temannya). Makanan yang sehat dan kurangnya aktivitas fisik semakin
mendukung perkembangan penyakit diabetes almarhum kakek menjadi lebih parah.
Penyakit diabetes
dari almarhum kakek ternyata menurun ke Ibu saya. Akhir-akhir ini kadar gula
darah Ibu sering melampaui batas normal bahkan hingga mencapai 400 mg/dL dengan
tekanan yang mencapai 140/200 mmHg. Sering khawatir ketika mendengar kondisi
Ibu sekarang, apalagi Ibu tipe orang yang susah untuk dibujuk untuk dirawat di
rumah sakit. Tekanan darah yang tinggi dengan gula yang sangat tinggi sangat
berbahaya apabila tidak ditangani dengan cepat karena bisa mengarah ke stroke.
Ibu sekarang juga mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis, mudah sekali
lelah dan mengantuk.
Ibu saya dulunya
gendut, memiliki berat badan yang berlebih atau sering disebut dengan obesitas.
Ibu paling suka ngemil, makan gorengan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan
lemak yang tinggi. Porsi makan yang besar dengan jenis makanan yang tidak sehat
tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup menjadi pemicu resiko
diabetes menjadi lebih besar lagi. Ditambah lagi, ibu juga kadang suka
mengonsumsi minuman kemasan dengan pemanis buatan dan juga minuman bersoda.
Gaya hidup yang tidak sehat dan stress berlebihan menjadi penyebab kambuhnya
penyakit diabetes yang diderita oleh Ibu akhir-akhir ini.
Semoga menjadi
pembelajaran untuk yang lain agar menghindari faktor-faktor penyebab diabetes
dan mencegah penyakit diabetes menjadi lebih parah dengan meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan buruk serta memulai gaya hidup sehat.
Memutus Rantai Penyakit Diabetes, Mungkinkah?
Saya memiliki banyak
kesamaan dengan Ibu saya. Benar memang pepatah yang mengatakan, buah jatuh tak
jauh dari pohonnya. Mulai dari kesamaan wajah, kesukaan hingga beberapa
kebiasaan. Tak hanya kebiasaan baik, kebiasaan buruk juga banyak yang sama.
Sayapun juga gendut, obesitas lebih jelasnya. Secara sadar obesitas, membuat
saya mulai untuk melakukan diet sebagai usaha menurunkan berat badan dan
memulai gaya hidup sehat.
Kendala yang saya
hadapi sekarang adalah menghilangkan kebiasaan-kebiasaan gaya hidup tidak sehat
yang dulunya dengan sadar saya lakukan berubah menjadi membiasakan gaya hidup sehat dan teratur.
Kebiasaan - biasa karena terbiasa
melakukannya sehingga membutuhkan usaha keras untuk memulai gaya hidup sehat.
Mengenang masa lalu
dan faktor keturunan riwayat penyakit diabetes, membuat tekad saya semakin
besar untuk berbenah. Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk saya yang ternyata
menjadi pemicu besar penyakit diabetes. Berdasarkan literatur dan hasil
penelitian yang berhubungan dengan penyakit diabetes, sampai sekarang belum
ditemukan obat yang pasti untuk menyembuhkannya. Namun penyakit diabetes ini
bisa dicegah dan dikontrol dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Gaya hidup sehat dengan Do’s and Don’ts berikut bisa
menjadi panduan untuk mencegah penyakit diabetes.
Do’s:
Pola makan diubah –
konsumsi makanan sehat
Pola makan saya
sangatlah berantakan. Tidak pernah sarapan pagi, kadang baru makan saat larut
malam. Kalau saya tidak lapar, maka tidak makan. Namun kalau sudah lapar, makan
bisa seenaknya #membabibuta #makanapasaja. Jelas kasihan organ tubuh saya
memiliki majikan yang seenaknya, sehingga saya sampai memiliki riwayat penyakit
gastritis kronis dan sudah pernah diendoskopi. Tidak hanya pola makan yang
kacau, makanan yang saya makan juga sangat ngawur. Sesuka saya apalagi masih
muda, saya sering makan makanan cepat saji, ngemil gorengan, ataupun makan
makanan dengan kolesterol dan lemak tinggi. Pernah mendapat teguran dari Allah
sehingga saya terkena penyumbatan pembuluh darah di Jantung.
Dari sini, faktor
pola makanan dan jenis makanan sangat mempengaruhi kesehatan karena hubungannya
dengan pencernaan dalam tubuh. Jadi, mulai sekarang saya mebiasakan diri untuk
sarapan pagi dan tidak makan lewat dari jam 5 sore (karena sedang masa diet).
Selain itu, saya juga menghindari makanan yang berlemak dan cepat saji. Saya
juga sudah puasa makan es krim dan coklat sejak 2 bulan lalu karena bagian dari
terapi penyembuhan. Sekarang sedang tahap memperbanyak konsumsi sayur mayur dan
membiasakan diri makan buah meskipun susah. #iniusaha #semogaistiqomah
Olahraga yang teratur
– jangan malas bergerak
Kelemahan saya
adalah olahraga. Malas bergerak sehingga lemak nyaman bersemayam ditubuh.
Akibatnya kelebihan berat badan alias obesitas seperti sekarang ini. Padahal di
tembok kosan sudah terpasang banyak target penurunan berat badan, hanya bekerja
seminggu kemudian malas lagi. Betapa kuat pengaruh setan gendut di kamar kosan,
alhasil dengan memaksa diri setiap harinya saya pasang target yang penting
workout setidaknya 20 menit setiap hari atau melakukan zumba dan senam ringan di
kamar setidaknya 10-15 menit #iniusaha #semogaistiqomah
Istirahat yang cukup
Porsi tidur yang kurang dapat
menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terganggu. Hasil riset para ahli dari
University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan
kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes
meningkat seiring dengan porsi tidur yang kurang. Kurang tidur juga dapat
merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa
lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang
membuat kadar gula darah naik. Solusinya adalah tidur setidaknya 6-8 jam
sehari. Tidur
yang cukup dengan pola tidur yang baik. Tidur pada waktunya tidur. Sewajarnya
manusia memerlukan istirahat, karena manusia bukan robot.
Bebaskan diri dari asap rokok
Perokok pasif memiliki presentase mengidap penyakit diabetes sebesar 22 %. Hal ini karena kandungan nikotin yang ada pada asap rokok dapat meningkatkan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) yang berarti meningkatkan kadar gula
dalam darah. Jadi sangat dianjurkan untuk menghindarkan diri dari paparan asap rokok dan perbanyak menghirup udara segar ^^
Don’ts:
Ngemil dan makan gorengan
Ngemil dan makan gorengan
Kebiasaan ngemil
keripik, roti, terang bulan, martabak mungkin tidak hanya menjadi favorit saya,
namun kebanyakan orang saat ini. Kebiasaan ini mempunyai peranan yang sangat
tinggi dalam memicu kegemukan dan tentunya menaikkan kadar gula dalam darah.
Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi dan
kebanyakan sekarang dijual dengan bahan pengawet dan pemanis buatan.
Sementara itu,
sering mengonsumsi gorengan juga dapat meningkatkan faktor resiko penyakit
diabetes. Gula di dalam darah akan semakin terikat dengan minyak makanan.
Minyak yang berubah menjadi lemak ini akan menghambat jalannya darah dan
tentunya akan semakin meningkatkan kadar gula darah.
Konsumsi makanan cepat
saji dan minuman bersoda
Penyebab diabetes
juga bisa terjadi pada makanan cepat saji dan minuman bersoda, karena akan
membuat berat badan dan resiko diabetes semakin meningkat. Meningkatnya resiko
tersebut terjadi karena kandungan pemanis buatan yang ada di dalam minuman bersoda dan juga
pengawet, pemanis atau penyedap pada makanan cepat saji yang sangat tidak baik
untuk kesehatan tubuh. Asupan kalori
cair pada minuman bersoda tidak akan mebuat kenyang sehingga akan
mendorong untuk mengkonsumsi nya lebih banyak.
Stress yang
berlebihan
Saat stres datang,
tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula
darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Namun, apabila gula
darah terus meningkat karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, maka akan
meningkatkan resiko penyakit diabetes. Untuk menangani stress, kelola hati dan pikiran dengan bahagia. Ikuti kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan membuat pikiran
rileks. Banyak bersyukur atas apa yang terjadi dan dimiliki bisa menjadi jalan
sederhana memanajemen stress.
Untuk menambah pengetahuan mengenai tips dan trick mencegah penyakit diabetes datang lebih dini bisa simak video berikut:
Untuk menambah pengetahuan mengenai tips dan trick mencegah penyakit diabetes datang lebih dini bisa simak video berikut:
Mencegah Diabetes dengan Cerdik dan Cerdas melalui 3J,
Nothing impossible
menurut saya, selama selalu berusaha melakukan terbaik yang bisa dilakukan dan
selanjutnya menyerahkan pada Allah sebagai Pemilik Kehidupan. Memang benar
kalau diabetes merupakan penyakit keturunan, namun gaya hidup dan lingkungan
juga mempengaruhi perkembangannya. Diabetes memang tidak dapat sembuh, namun gula darah dapat dikontrol sehingga dalam batas normal. Semoga apa yang saya usahakan, bisa mencegah
timbulnya penyakit diabetes pada diri saya. Keep calm and stay healthy ^^
Referensi:
Diabetes Penyakit Keturunan - Penyebab dan Cara Mencegahnya
Risiko Penyakit Diabetes juga Hantui Perokok Pasif
10 Kebiasaan Penyebab Diabetes
Risiko Penyakit Diabetes juga Hantui Perokok Pasif
10 Kebiasaan Penyebab Diabetes
Baca Juga:
-----
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Blogger
Semoga bermanfaat :)
Nothing impossible. Semangaat hidup sehat!
ReplyDeleteYap impossible itself means i'm possible 😁 Terima kasih sudah berkunjung 🙏
DeleteAyo rajin olahraga dek, mulai dirawat diri dan dijaga kesehatan e. Semangat terus dan sehat-sehat ya. .
ReplyDeleteIyaaa mbaaak. .
DeleteSampean pisan yaa, sukses sehat dan bahagia terus 😘 Aamiin. .
Saya juga ada riwayat keturunan diabetes mbak, was was juga jadinya. Soalnya sangat menyepelekan makan minuman yg dikonsumsi dan jarang olahraga.
ReplyDeleteTerima kasih sharing tips dan kisah hidupnya. Semoga menang (lagi) mbak, keren deh :)
Ayoo mulai peduli dengan apa yg dikonsumsi dan lebih giat olahraga lagi mbaaak. Mulai gaya hidup sehat 😊
DeleteAamiin. . Terima kasih doanya mbak, Semoga bermanfaat. Yuk mbak nulis juga 😁
Tidak hanya faktor keturunan yang menjadi penyebab penyakit diabetes, lebih ke gaya hidup sehat sehari-hari. Meskipun tidak ada faktor keturunan namun gaya hidupnya tidak sehat, bisa cepat terserang penyakit diabetes
ReplyDeleteIyaa benar sekali mbak, gaya hidup adalah faktor penentunya. Meskipun faktor keturunan kalau membiasakan gaya hidup sehat insya Allah bisa meminimalisir penyakit diabetes untuk muncul di usia dini 😇
DeleteWah aku pisan berarti ada faktor keturunan diabetes mbak ya. . Weleh Weleh kudu jaga gaya hidup ini 😱
ReplyDeleteiyaaaa mbull. . kuduuu banget :') gaya hidup sehat itu penting =)
Delete