Malam minggu kali ini sangat berkualitas bagi saya. Setiap mendapat kesempatan menghabiskan waktu untuk hal bermanfaat selalu membuat mood diri pada level sangat baik ππ Sabtu malam lalu (19/11), saya menghadiri acara peringatan hari anak universal atau banyak yang menyebutkan hari anak sedunia diadakan di Gedung Robotika, ITS Surabaya. Mendapat kabar mengenai acara itu baru H-1 jam, tapi tetap cuss aja deh. Betapa tidak asiknya sabtu malam ngedate sama laptop dikosan π
Acara dimulai sekitar pukul 8 malam dan dihadiri oleh beberapa tamu penting yaitu, Bu Sinta Nuryah Abdurrahman Wahid (Istri Mantan Presiden Gusdur), Bapak Syaifullah Yusuf (Wagub Jatim), Bapak Joni Hermana (Rektor ITS-Tuan Rumah), Konsulat Jendral Amerika, Konsulat Jenderal Jepang, Pemuka Agama mulai dari Islam-Kristen-Katolik-Konghucu-Budha-Hindu, komunitas peduli anak yang ada di Surabaya ataupun Jawa Timur serta bapak/ibu guru SD/MI undangan di Surabaya.
Peringatan Hari Anak Universal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak, hak-hak anak untuk mendapatkan kebahagian, kasih sayang serta kesempatan untuk mengembangkan potensi diri sebagai generasi penentu masa depan dunia. Peringatan hari anak universal diperingati setiap tanggal 20 November merupakan refleksi dari bentuk keprihatinan banyaknya kasus kekerasan atau bahkan kematian yang terjadi pada anak-anak diakibatkan oleh kelalaian orang dewasa. Tentunya kelalaian ini beragam bentuknya baik langsung ataupun tidak langsung, perilaku atau keputusan, yang tentunya memberikan dampak buruk pada aak. Mulai dampak mental atau bahkan dampak fisik.
Begitu banyak kekerasan pada anak yang terjadi akhir-akhir ini menurut saya. Mayoritas yang terjadi adalah kekerasan seksual pada anak-anak oleh orang dewasa. Miris sekali ketika mendengar banyaknya pelecehan seksual yang korbannya adalah anak-anak. Hmmm, sudah sedemikan rusaknya kah moral orang dewasa saat ini hingga marak sekali pelecehan seksual pada anak-anak? Padahal mereka berkah atas kebahagian, rasa aman, dan kasih sayang sehingga pertumbuhan mental dan fisiknya bisa sesuai dengan seharusnya. Kok jadi sedih π’Kembali ke peringatan hari anak universal deh biar moodnya baik π
Acara peringatan hari anak universal dibuka dengan semangat meraih mimpi melalui lagu laskar pelangi dibawakan oleh Troy (Club Athletic) yang juga berkecimpung di dunia seni musik. Salah satu lagu favorit saya, jatuh cinta sejak pertama kali mendengar melalui film laskar pelangi.
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya
- cuplikan lagu Laskar Pelangi
Keceriaan, tawa canda, masa kecil yang indah, kegembiraan penuh kenangan bersama sahabat serta semangat untuk menggapai mimpi menjadi hak setiap anak di dunia. Setiap anak-anak di belahan dunia manapun berhak untuk mendapatkan kebahagiaan, bukan kekerasan. Stop child abuse! Tagline dalam acara peringatan hari universal anak ini sebagai bentuk dukungan menolak aksi kekerasan pada anak-anak.
Setelah opening lagu laskar pelangi, saya dibuat terharu juga dengan kemauan dan tekad luar biasa untuk terus belajar-mengembangkan diri serta tidak menyerah dengan kondisi yang ada. Acara dibawakan oleh dua orang MC, salah satu MC adalah seorang tunanetra. Alfian, satu-satunya mahasiswa tunantetra dari Unair, jurusan antropologi yang sungguh berhasil membuat saya terharu. Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama dan tentunya setiap dari mereka berhak memutuskan untuk mengambil keputusan maju atau menyerah dengan keadaan. Keadaan tidak akan mampu mengalahakan semangat dan tekad diri untuk menjadi bermanfaat, berkembang, ataupun berprestasi.
Pada rangkaian acara malam ini juga dimeriahkan oleh penampilan paduan suara dari St. Stefanus, Orchestra POS (Perkumpulan Olah Seni) Surabaya, dan juga penampilan spesial sendratari dari anak-anak lereng bromo. Ah masih kecil sudah jago nyanyi, main musik, menari dan bermain drama. Masa anak-anak bagi saya memang masa paling mudah untuk belajar, menyerap banyak ilmu. Masa anak-anak adalah masa penuh imajinasi sehinga bisa mengembangkan kreatifitas dengan semaksimal mungkin. Jadi rindu bahagia dan indahnya masa kecil dulu π
Penampilan Choir St. Stefanus |
Sendratari Anak-anak Lereng Bromo |
Penampilan dari Perkumpulan Olah Seni Surabaya (POSS) |
Setelah performance memukau dari anak-anak yang multitalenta, saya juga terpesona dengan keberagaman yang ada. Ini baru Indonesia, ucap saya berkali-kali dalam hati. Indonesia memang harusnya begini. Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan bangsa ini tersirat dalam ritual doa bersama dalam acara ini. Berbeda-beda namun tetap satu jua. Berasal dari beragam agama, ras dan budaya yang ada namun tetap saling toleransi, mendukung dalam kebaikan, berjuang bersama mewujudkan kesejahteraan, menuju keberadaban.
Ritual doa bersama dilakukan oleh para tokoh agama sesuai dengan agama masing-masing. Berdoa dengan tujuan yang sama yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan untuk anak-anak di seluruh dunia. Harapan agar tidak ada lagi kekerasan yang terjadi pada anak-anak. Harapan untuk anak-anak agar selalu mendapatkan kebahagiaan, keceriaan, kasih sayang, dan tentunya mendapatkan dunia mereka, dunia anak-anak. Bukan dunia anak-anak yang dipaksa beralih menjadi dunia orang dewasa.
Selain rangkaian ritual doa bersama oleh para tokoh agama, juga dibacakan surat anak untuk dunia. Surat yang begitu menyentuh. Anak-anak berhak bahagia, anak-anak berhak mendapatkan kesejahteraan, karena mereka penerus cerita kehidupan ini! Surat anak untuk dunia ini dibacakan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Cina dan Bahasa Inggris.
Sebelum acara ditutup, Bu Sinta Nuryah Abdurrahman Wahid membacakan deklarasi masyarakat Indonesia yang berisi menentang segala bentuk kekerasan dan penyalahgunaan anak-anak. Stop Child Abuse! Berikan kasih sayang dan dunia kebahagiaan untuk anak-anak!
Pembacaan Deklarasi |
Peringatan Hari Anak Universal juga dilanjutkan dengan acara Fun Run pada minggu kemarin (20/11). Acara Fun Run ini start dari Gedung Rektorat ITS dan finish di Gedung Robotika ITS. Saya juga turut memeriahkan acara Fun Run ini. “Fun Run For Your Fight” tertulis besar di baliho gerbang utama ITS sebagai bentuk dukungan dalam melawan perilaku ataupun usaha kekerasan yang dilakukan pada anak-anak.
Fun Run ini dimeriahkan dengan aksi cap tangan pada kain putih panjang sebagai bentuk penolakan aksi-aksi kekerasan yang sangat marak dilakukan pada anak-anak. Sungguh sangat berharap aksi kekerasan pada anak-anak bisa lenyap sehingga tidak ada lagi anak-anak yang hidup sengsara, menderita, ataupun mengalami trauma karena kekerasan.
Selain aksi cap tangan, para peserta Fun Run juga mendapatkan gelang bertuliskan “Stop Child Abuse”, doorprize, konsumsi dan yang paling saya suka adalah es krim gratis. Yummy. Niatnya ikut Fun Run untuk membakar kalori, eh tambah nambah π
Anak-anak sedang aksi cap tangan π |
Stop Child Abuse! π§π¦ |
Selain aksi cap tangan, para peserta Fun Run juga mendapatkan gelang bertuliskan “Stop Child Abuse”, doorprize, konsumsi dan yang paling saya suka adalah es krim gratis. Yummy. Niatnya ikut Fun Run untuk membakar kalori, eh tambah nambah π
Selamat Hari Anak Universal 2016
Setiap anak di dunia berhak untuk bahagia.
Stop Child Abuse!
memnag seru ya kalau acara anak2 itu lihat kegiatan anak yg menyenangkan
ReplyDeleteiyaaaaps, sepakat. dunia anak-anakpun sangat menyenangkan :)
DeleteSeru banget ya kayaknya acaranya. Saya juga berharap semoga semua anak di dunia ini terus bahagia dan tidak ada lagi diskriminasi bahkan kekerasan terhadap mereka. Amin.
ReplyDeleteiyaa seuu banget mas :D
DeleteAamiin, semoga tidak ada lagi kekerasan yg terjadi khususnya pd anak-anak :)
mari peluk anak-anak kita. Selamat Hari Anak Internasional!
ReplyDelete#pelukanak-anak :) :D
DeleteSelamat Hari Anak untuk seluruh anak-anak di dunia. Semoga selalu hidup bahagia, penuh kasih sayang dan jauh dr kekerasan.aamiin
ReplyDeleteAamiin ππ
DeleteKeliatan asyik ya acaranya. Stop child abuse!! Hehehe
ReplyDeleteIyaaa mbaak asiikk banget ππ
Delete