Memperkuat Gravitasi dengan Terus Berkarya dan Berbagi

Sama halnya dengan melihat langit dan menikmati setiap tetes bulir hujan, menulis dan mengabadikan momen yang ada dengan kamera menjadi dua hal yang sangat saya suka. Istilah kerennya favorit, kegemaran ataupun hobby. Literasi dan fotografi, dua hal yang saling mendukung satu sama lain. Satu atau dua baris caption yang diberikan pada sebuah foto hanya mewakili secuil makna dari foto yang ada. A photo is worth a thousand words. Berjuta makna, berbagai perspektif.

A photo paints a million of words and memories (Credits: Lucky Caesar)

Dunia fotografi membuat saya jatuh cinta diam-diam secara perlahan. Jatuh berkali-kali bahkan. Seperti halnya menulis, fotografi membuat kenangan menjadi lebih abadi. Setiap melihat hasil jepretan, pasti terlintas memori saat mengambil fotonya dan kenangan yang terjadi saat itu. Literasi dengan fotografi menjadi lebih utuh dan berbicara. Begitupun sebaliknya, fotografi dengan literasi juga saling melengkapi.

Menekuni Dunia Fotografi

Saya mulai menekuni dunia fotografi sejak 6 tahun yang lalu. Setelah lulus dari sekolah menengah akhir, saya menjadi lebih suka hunting foto untuk refreshing dan mendapatkan kesenangan batin. Melakukan apa yang kita suka memberikan kebahagiaan tersendiri, melepas penat ataupun sejenak mengisi waktu luang. Masih ingat sekali saat awal dulu saya menekuni fotografi menggunakan kamera handphone 2MP. Pada jaman itu kamera masih menjadi barang mahal, untuk handphone dengan kamera belakang 2MP harganya masih selangit. 

Seiring berjalannya waktu, ada rezeki lebih untuk membeli kamera digital. Setelah itu saya mengambil foto dengan kamera digital namun juga masih sering menggunakan HP. Satu tahun berlalu menekuni dunia fotografi, ingin sekali untuk bisa upgrade kemampuan fotografi dan juga tools nya. Akhirnya tahun 2012 saya mulai menabung untuk membeli kamera DSLR.

State of The Art: Photography (Credits: Lucky Caesar)

Great things always take time. Setelah menabung kurang lebih 1 tahun dari uang beasiswa yang saya dapatkan, pertengahan tahun 2013 saya bisa membeli kamera DSLR Canon tipe 500D. Mulai sejak itu, saya jadi lebih sering hunting foto dan upgrade kemampuan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan fotografi.  Insya Allah setiap niat baik pasti ada jalan, asal terus berusaha dan tidak mudah menyerah untuk mencapainya.

Upgrade Diri dan Aplikasikan Ilmu yang Dimiliki

Saya mengaplikasikan ilmu yang didapat dari beberapa pelatihan dengan bergabung dalam kepanitiaan di kampus dan kegiatan non-government organization (NGO) di Surabaya. Saya langganan menjadi divisi media dan informasi dalam kegiatan yang saya ikuti. Selama 3,5 tahun, saya setia berkontribusi di divisi media dan informasi (medfo) sebagai volunteer ITS International Office.

Mengabadikan momen pada setiap kegiatan atau project selalu memberikan tantangan tersendiri untuk saya. Menghasilkan foto terbaik yang penuh kenangan dan makna tersirat saat melihatnya. Being a good fotografer needs a lot of practice and I dare to make it 😎

Love to capture moments and expressions (Credits: Lucky Caesar)

Practice makes perfect. Melihat perkembangan kemampuan fotografi yang saya miliki tentu memberikan kepuasan tersendiri. Berawal dari keseringan menjadi panitia dalam berbagai kegiatan membuat saya semakin mahir dalam mengambil momen yang tepat, angle terbaik dan tentunya pencahayaan saat mengambil foto. Awalnya hanya iseng-iseng mengirimkan foto-foto terbaik ke berbagai perlombaan. Tujuan sebenarnya hanya ingin berpartisipasi dan ingin tahu seberapa pro saya dalam mengambil foto dan mengabadaikan momen yang berkualitas.

Beberapa kali saya beruntung menjuari kompetisi fotografi di tingkat nasional. Namun tidak jarang pula kalah dan hanya gigit jari melihat foto-foto kontestan lain yang sangat bagus. Menang hanyalah bonus dari sebuah perlombaan. Yang terpenting adalah proses dan pesan yang didapatkan. Harus terus berlatih untuk mengasah kemampuan diri, terus bersyukur diberikan kesempatan untuk belajar banyak hal.

If great is possible, good is not enough (Credits: Lucky Caesar)

Keterbatasan memori membuat manusia tidak bisa mengingat semua hal. Fotografi membuat kenangan menjadi lebih abadi. Sering kalau sedang pulang kampung saya melihat album kenangan saat bayi dulu. Saya bahkan sepenuhnya tidak ingat. Namun dari foto itu, Ibuk bercerita panjang lebar mengenai masa-masa saya masih kecil dulu. 

Fotografi pun bisa menghasilkan karya-karya istimewa yang menginspirasi banyak orang. Membuat banyak orang tergerak hatinya untuk terus berprestasi ataupun ingin travelling melihat keindahan panorama dengan mata kepala sendiri. Satu jepretan foto, bisa bermakna mendalam bagi seseorang. Mendalami dunia fotografi dengan terus berkarya dan menebar kebaikan melalui jepretan foto yang ada mampu memperkuat gravitasi diri pada lingkungan. Memperkuat gravitasi berarti menebar inspirasi pada sekitar.

Pada dasarnya masing-masing dari kita memiliki gravitasi dengan tingkat kekuatan yang berbeda-beda. Menjadi pusat gravitasi tentulah bisa dilakukan dengan terus memberikan kebermanfaatan untuk lingkungan sekitar. Semakin banyak karya, semakin menginspirasi, semakin sering berbagi kebaikan maka semakin kuat pula gravitasi ke lingkungan sekitar. Eitss, tentunya setiap orang pasti punya gravitasi dengan versi masing-masing. Satu yang pasti, setiap karya yang ditorehkan dan hal baik yang dibagikan akan semakin memperkuat gravitasi 😊.

Tidak Hanya Fotografi, Menulis juga Memperkuat Gravitasi pada Lingkungan

Saya menekuni fotografi dengan dedikasi tinggi sembari tetap berbagi kebermanfaatan melalui aktifitas favorit saya lainnya, yaitu menulis atau blogging yang tentu bisa memperkuat gravitasi pada lingkungan sekitar. Menulis memberikan nafas sejuk pada kehidupan, seperti halnya fotografi, menulis juga membuat kenangan lebih abadi dan tentunya bermanfaat ketika dibagikan dengan yang lain. Saya lebih dulu mendalami dunia jurnalistik 10 tahun yang lalu. Bergabung dengan tim mading dan majalah saat masa SMP memberikan banyak bekal dan pelajaran berharga dalam mengembangkan ke jenjang berikutnya.

Penghargaan dari mengikuti Lomba Blog (detail klik di sini)

Saat SMA, saya pun bergabung dengan ekstrakurikuler jurnalistik dan mulai memasuki dunia blogging. Beberapa pelatihan dari media cetak pun telah beberapa kali saya ikuti. Belajar mengenai jurnalistik sekaligus teknik mengambil foto yang baik. Belajar jurnalistik membawa saya mulai mencoba dunia penelitian hingga sampai sekarang saya menjadi praktisi teknik lingkungan. Sewaktu SMA saya pernah membuat karbon aktif penyaringan air dari limbah kulit singkong dan juga kulit kacang. Ketertarikan terhadap dunia penelitian dan kecintaan pada dunia literasi membuat saya semakin tertantang menjadi praktisi di bidang teknik lingkungan.

Sebagai praktisi lingkungan, saya bahagia bisa turut serta memecahkan berbagai permasalahn lingkungan yang tidak ada habisnya. Membuat terobosan terbaru mengenai pengolahan limbah terpadu yang sangat bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Setiap desain perencanaan teknologi yang dibuat dan keputusan penilaian lingkungan yang dilakukan akan memberikan dampak besar bagi masyarakat dan tentunya untuk mencapai lingkungan yang berkelanjutan. 

Saya memiliki beberapa tips ala Lucy yang saya lakukan untuk memperkuat gravitasi diri dengan terus berkarya dan menginspirasi:

Proud to be yourself and loving who you are

Bangga menjadi diri sendiri  akan memancarkan pesona diri yang istimewa. Banyak dari kita yang sering kecil hati ketika melihat orang lain lebih dari apa yang kita punya. Entah itu lebih pintar, lebih kaya, lebih cantik, lebih langsing dan lebih-lebih lainnya. 

Rumput tetangga memang lebih hijau. Kiasannya mungkin demikian, namun kalau dilihat lebih bijaksana, setiap dari kita pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi sebaiknya tidak perlu kecil hati, lihat potensi diri dan maksimalkan kelebihan yang ada agar pesona dalam diri lebih bersinar dan bisa mengispirasi orang-orang sekitar.

Tidak hanya itu, mencintai diri sendiri juga menjadi salah satu cara memperkuat gravitasi diri. Hal paling susah adalah mengendalikan diri sendiri. Menasehati orang lain untuk selalu bahagia dan tidak kecil hati tentu sangat mudah, namun apakah kita sudah selalu bahagia dan besar hati terhadap apa yang terjadi? I am not sure, bagian kecil hati kita pasti masih sering bertanya-tanya “Masa iya sih?” dan tidak jarang sering kecil hati. Saya pun kadang demikian.

Mencintai diri sendiri sebagai salah satu cara mengenal diri lebih dekat, menjadi diri sendiri seutuhnya. Tanpa menggunakan topeng. Dengan begitu, gravitasi diri menjadi semakin kuat karena inner beauty semakin memancar terang dan banyak orang semakin bahagia berteman dengan kamu. Well, it works in incredible ways 😇

Kontributor Media dan Informasi Komunitas Cendekia Membumi

Berbagi bahagia dan kebermanfaatan untuk sekitar 

Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat untuk orang lain. Memperkuat gravitasi diri dengan berbagi bahagia dan kebermanfaatan untuk sekitar adalah hal yang menyenangkan. Dunia fotografi dan literasi menjadi wadah saya untuk bisa berbagi bahagia dan kebermanfaatan untuk lingkungan sekitar sembari memperkuat gravitasi diri agar orang-orang disekitar juga ikut berbagi kebermanfaatan dengan yang lain. 

Berbagi menjadi hal yang sangat mudah untuk beberapa orang, namun bisa jadi hal yang sangat susah untuk beberapa orang yang lain. Semuanya tergantung pada niat masing-masing, teguhkan niat untuk jalan kebaikan. Insya Allah akan dikuatkan agar bisa selalu bermanfaat untuk sekitar.

Indahnya Berbagi Kebermanfaatan (Credits: Lucky Caesar)

Terus berkarya dan upgrade kemampuan diri 

Bangga menjadi diri sendiri dan kesediaan untuk berbagi kebermanfaatan akan terasa kurang tanpa disertai dengan semangat terus berkarya dan meningkatkan kemampuan diri. Terus berkarya dan upgrade potensi diri agar lebih siap menjadi pemilik masa depan. Terus berani untuk berkarya, jika gagal coba lagi. Masih kurang bagus maka belajar lagi dan lagi. 

Beberapa karya di bidang penelitian (Credits: Lucky Caesar)

Kalau tak ada keberanian, memanglah tidak bisa didapat kemajuan,

terutama dalam pengetahuan – Tan Malaka

Bahagianya saya, semakin majunya teknologi maka semakin tertantang untuk membuat karya-karya yang bermanfaat untuk sekitar dan masa depan. Keberadaan smartphone Luna sangat mendukung upaya saya untuk terus berkarya dan memperkuat gravitasi diri pada lingkungan sekitar. Terjun menekuni dunia fotografi, literasi dan penelitian membuat saya memerlukan gadget yang selain stylish juga tahan banting dan memiliki banyak fitur yang kompatibel dalam fotografi, menulis serta meneliti sehingga upaya untuk bisa memperkuat gravitasi diri bisa terwujud. Smartphone Luna memenuhi kebutuhan yang ada dengan kelebihan yang dimiliki.

Smartphone Luna – Memperkuat Gravitasi dengan Terus Berkarya dan Berkreasi 

Dilengkapi dengan berbagi inovasi teknologi membuat smartphone Luna menjadi incaran dan favorit banyak kalangan, termasuk saya. Smartphone Luna memiliki layar yang luas 5,5” FHD dengan resolusi 1920 x 1080 dan jenis layar Gorila Glass 3 sehingga tahan banting dan tahan terhadap goresan. 

Fitur gorilla glass 3 ini membuat smartphone Luna akan tetap mulus dan utuh meskipun terjatuh sekalipun. Nah, ini cocok sekali untuk saya yang notabene kurang hati-hati saat membawa atau menggunakan HP. Handphone sering kali jatuh secara sengaja ataupun tidak sengaja, bahkan pernah jatuh dari motor. Hiks #mybad 😢

Asiknya lagi, model smartphone Luna yang stylish ini dilengkapi anodized alumunium pada bagian frame dan body berbahan alumunium full metal dengan polishing yang sangat halus memberikan kesan elegan dan lebih istimewa. Smartphone Luna memiliki ketebalan 7,388 mm, jadi lebih ramping dan pas di genggaman serta lebih praktis saat disimpan di saku. Smartphone Luna juga membuat aktivitas lebih flexible tanpa harus berat membawanya. Untuk kegiatan fotografi, misalnya hunting foto, smartphone Luna sangat pas sekali digunakan jika ingin praktis dan tidak ingin berat membawa kamera DSLR. 

Dilengkapi dengan IPS 178 membuat smartphone Luna semakin dikagumi. Apa sih pentingnya IPS? Nah, IPS (In Plane Switching), yaitu teknologi panel LCD yang membuat smartphone Luna mampu menampilkan warna secara akurat serta konsisten dari semua sudut pandang sampai 178 derajat. Sangat mendukung banget untuk aktivitas fotografi, apalagi IPS ini juga membuat gambar yang jelas dengan respon yang stabil.

Smartphone Luna memiliki kamera utama 13MP dan kamera depan 8MP yang dilengkapi dengan F 2.0 Aperture dengan 80 derajat wide angle. Hal ini sangat membantu dalam pengambilan foto dengan sudut yang besar dan luas. Maka tidak perlu untuk sampai melakukan crop saat melakukan grup foto atau foto yang membutuhkan space besar namun tetap dalam jarak yang tidak terlalu jauh. 

Smartphone Luna juga dilengkapi Dual Tone Flash, 22 scene options serta 25 filter effects yang sangat mendukung dalam pengambilan foto. Bahkan kualitas fotonya hampir sama dengan Iphone 6. Jadi semacam android rasa Iphone nih  😁. Semakin kuat deh gaya gravitasi dalam dunia fotografi bersama smartphone Luna. Praktis, stylish dan outstanding banget fitur-fiturnya! Harga smartphone Luna cukup terjangkau, yaitu sekitar 3,9 – 4,5 juta dengan fitur super lengkap dan performa yang luar biasa.  Andalan banget smartphone Luna! 😁 

Kelebihan smartphone Luna lainnya yang sangat mendukung aktivitas multitasking saya untuk fotografi, literasi dan penelitian adalah dilengkapi dengan prosessor Qualcomm® Snapdragon™ 801 quad-core 2.5GHz dan RAM 3GB LPDDR3 dengan efisiensi daya serta memori  yang tinggi. Smartphone Luna juga dilengkapi dual SIM card dan dukungan 4G LTE Cat.4 dengan kecepatan download maksimum sebesar 150 Mbps sehingga aktivitas browshing jurnal-jurnal penelitian ataupun konten pendukung saat menulis bisa lebih cepat dan tanpa lag atau eror.

Smartphone Luna memiliki kapasitas baterai yang besar yaitu 3000mAh. Selain itu, smartphone Luna juga memiliki daya tahan yang lama dan pengisian daya yang cepat. Dalam waktu 1 jam dapat mengisi daya baterai hingga 80%. Wah, hemat waktu dan hemat daya juga 😊 Cocok untuk para blogger, fotografer, traveller, ataupun para wirausaha yang multitasking dan mobilitas tinggi. Ngecharge lebih cepat dan baterai juga tahan lama 😁

Berbagai keunggulan smartphone Luna ini sangat membantu saya dalam terus berkarya, terus berkreasi dan terus memperkuat gravitasi diri ke lingkungan sekitar. Bersama smartphone Luna menjadi lebih semangat untuk terus menebar kebaikan, berbagi kebermanfaatan untuk sekitar serta menjadi gravitasi bagi orang lain untuk menjadi lebih baik lagi #BeTheGravity #SmartphoneLUNA

Referensi:

Meet Luna Be The Gravity

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition "Memperkuat Gravitasi Dunia bersama Smartphone Luna".