Live to the max! Rasanya sudah menjadi tag line yang mendarah daging bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Tidak bisa diam dan begitu antusias melakukan hal-hal yang disukai. Refreshing sejenak dari kesibukan PR ataupun tugas-tugas kelompok di sekolah. Mengerjakan hobi, sesuatu yang tidak pernah bosan kita melakukannya. Bahagia rasanya hidup mengikuti passion.
Bahagianya terpilih untuk Mural painting di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta saat masa SMA (credits: www.luckycaesar.com) |
Sejak sekolah dasar, saya sudah mendapatkan privilege atau hak istimewa dari Ayah dan Ibu untuk bisa bebas menyalurkan hobi dengan mengikuti beberapa kegiatan non-formal yang ada di luar sekolah. Kegiatan non-formal atau sering kita menyebutnya dengan kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi sarana untuk menyalurkan sekaligus mengasah hobi yang ketika ditekuni bisa menjelma menjadi bakat istimewa. Do what you love and love what you do, memang umumnya bakat lekat dengan kemampuan bawaan dari lahir. Namun dengan mengasah kemampuan dan secara tekun melatihnya lama-kelamaan bisa mahir di bidang tersebut.
Baca juga:
Sejenak saya ingin berbagi sekelumit cerita mengenai jejak hidup saya mengikuti passion dan mengembangkan hobi sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang. Rasanya saya selalu suka mengikuti banyak kegiatan sedari kecil, berimbang antara kegiatan formal dan non-formal. Berusaha menyeimbangkan antara aktivitas akademik dan non-akademik, jadilah saya tidak pernah terlepas dari beragam kegiatan ekstrakurikuler. Yap, menjadi kegiatan penghilang penat yang begitu menyenangkan bagi saya.
Perlukah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?
Jawabannya, tentu PERLU, dengan capslock, bold, dan underline. Masa iya mau melewatkan banyak hal positif?
Yuk, yuk maksimalkan potensi diri dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ~ |
Yap, mengingat banyak sekali hal positif yang diberikan, bisa digarisbawahi bahwa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sangat penting untuk menunjang masa depan, terutama dalam hal memaksimalkan potensi diri. Kegiatan ekstrakurikuler yang notabene merupakan pendidikan di luar kegiatan akademik sekolah juga bisa menyeimbangkan antara kemampuan otak kiri (akademik) dan otak kanan (non-akademik).
Seni menjadi teman penghilang kebosanan
Saya terlahir bukan dari keluarga seni, namun saya suka corat-coret dan mewarnai. Saat duduk di bangku sekolah dasar, rasanya beruntung sekali punya teman dekat yang begitu mahir di bidang seni. Darinya belajar banyak hal bagaimana mewarnai dengan gradasi yang baik, sama-sama ikut ekstrakurikuler seni, pun selalu bersama ikut lomba mewarnai. Tidak selalu menang, namun rasanya puas ketika melakukan hobi ang diapresiasi. Melalui kegiatan ekstrakurikuler kemampuan mewarnai dan melukis jadi jauh lebih baik. Kesempatan untuk mengembangkan diri juga terbuka lebar.
Kostum kreasi daur ulang sampah plastik (credits: www.luckycaesar.com) |
Indahnya berbagi dengan adik-adik di SDN Sawojajar 3 mengenai kreasi daur ulang sampah kertas dan plastik (credits: www.luckycaesar.com) |
Berlanjut ke jenjang sekolah menengah, saya masih tetap mengikuti ekstrakurikuler seni. Seni rasanya selalu jadi pelarian paling ampuh dari segala kepenatan bidang akademik yang tidak ada habisnya. Semacam oasis yang begitu menyenangkan dan menenangkan.
Melukis Labirin Perjuangan saat SMA (credits: www.luckycaesar.com) |
Baca juga:
Beruntungnya jaman sekarang yang penuh dengan generasi milenial sangat difasilitasi dengan tersedianya beragam lembaga ilmu untuk mengasah skill dan memaksimalkan potensi diri yang dimiliki. DUMET School adalah salah satu lembaga kursus pilihan diantara banyaknya lembaga kursus yang sudah terbukti kualitasnya. DUMET School merupakan lembaga kursus mulai dari desain grafis, website, digital marketing, video editing serta mobile apps. Banyak program khusus lainnya lho, bisa langsung ke websitenya ya ~
Inhouse training DUMET School PT. Perusahaan Listrik Negara (credits: DUMET School) |
DUMET School bisa menjadi tempat belajar pilihan untuk menimba pendidikan non formal di luar sekolah. Tetunya menjadi sarana terbaik memaksimalkan potensi diri. Kedepannya saya ingin sekali bisa menguasai banyak hal dalam utak-atik website. Belajar motion graphic sepertinya juga menarik. Bisa nih, DUMET School jadi pilihan, asikkk ~
Testimoni Kursus Motion Graphic di DUMET School (credits: Youtube DUMET School)
Tugas Pelajaran Kesenian: Kreasi Maket Rumah (credits: www.luckycaesar.com) |
Tim membuat maket rumah (credits: www.luckycaesar.com) |
Memasuki bangku kuliah, saya bertekad untuk tidak mau menjadi mahasiswi kupu-kupu alias kuliah pulang – kuliah pulang. Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung menjadi volunteer International Office ITS bagian divisi media informasi dan beberapa kali menjabat di bagian riset development dan dana untuk kegiatan di himpunan ataupun BEM ITS.
Kegiatan non-formal untuk bangku kuliah rasanya lebih fleksible. Banyak sekali wadah untuk mengeksplore kemampuan diri, utamanya dalam bersosialisasi, meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim serta yang lebih penting lagi kemampuan berkomunikasi. Yap, kemampuan berkomunikasi sangat mempengaruhi kemahiran negosiasi saat pengambilan keputusan ataupun penentuan ide yang akan diterapkan dalam proyek.
Belajar Batik bersama mahasiswi dari Shantou University Business School, China (credits: www.luckycaesar.com) |
What a fun day ~ Asian Global Development Camp ITS and Shantou University Business School, China (credits: www.luckycaesar.com) |
Saat mengikuti ASEAN Youth Volunteer Program 2015 di Kamboja. Sedang melakukan sosialisasi mengenai cara mencuci tangan yang benar (credits: www.luckycaesar.com) |
Membagikan sanitasi kit ke adik-adik di balai desa Krakor Village, Kamboja (credits: www.luckycaesar.com) |
Baca juga:
Kontemplasi Asa #WritingAwards
Menjadi narablog terasa sangat bangga, bahagia dan menyenangkan. Nge-Blog menjadi kegiatan ekstrakurikuler sendiri bagi saya. Selain menyalurkan hobi, harapannya dari cerita dan informasi yang dibagikan bisa memberikan manfaat untuk para pembaca. Saya sempat menjadi pembicara dalam sharing session online melalui whatsapp grup mengenai memaksimalkan potensi waktu luang dengan Nge-Blog.
Baca juga:
Kemampuan desainpun masih terus dipakai untuk kepentingan di lab ataupun kegiatan non-lab. Saat ini saya tergabung sebagai anggota divisi media dan informasi di IMUSKA (Indonesian Muslim Student Society in Korea). Sesekali membuat desain poster untuk media sosial dan kalender edisi ramadhan, selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Kalender edisi Ramadhan IMUSKA (credits: www.luckycaesar.com) |
Poster memperingati Kemerdekaan Indonesia ~ (www.luckycaesar.com) |
Wow kegiatan eskulnya seabreg gt mba.. Suka mural jg yah... Kerenn euy.... Gak cape tah... Dan bs bagi waktunya
ReplyDeletehehehe itu dr sejak sd sampe saat ini mbaak, gak bsa diem emang tipenyaa hehehe
Deleteiyaa mbak, udah lama banget nggak mural mbak. kalau dibilang capek ya pasti capek, tp seneng hehehe iyaa jd bsa lebih pinter ngatur waktu mbak, alhamdulillah ~
Asyik ya kalo di lembaga pendidikan macam sekolah menyediakan banyak pilihan ekstrakurikulernya, gak kayak dulu, pilihannya sangat sedikit, jadinya bingung mau pilih yang sesuai passion, kareKa gak terfasilitasi.
ReplyDeleteEnaknya lagi, kita tau apa passion dalam diri kita, jadi lebih mudah untuk menyalurkannya, baik secara formal ataupun non formal.
Iyaa mas alhamdulillah banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti, jadi bsa mengikuti sesuai passion hehehe
Deleteiyaa, mudah mengasah skill yang emang dasarnya sukaa juga :) Alhamdulillah banget ya ~
Itu kreasi rumah miniature nya bagus banget, cocok untuk dipajang di rumah saya, *eh....
ReplyDeleteMakasiih mas, wkkww miniatur rumahnyaa diminta pihak sekolah buat keperluan pameran wkwkwk sayaa juga mau kalau boleh dibawa pulang hehehhe
DeleteKegiatan ekstrakurikuler memang menjadi wadah khusus untuk mengembangkan minat & bakat siswa. Dengan harapan, selain memiliki kemampuan akademik, anak juga memiliki kemampuan-kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang ditekuninya
ReplyDeleteIyaaa mbaak ami, sepakaat banget. kegaiatan ekstrakurikuler, sesuai namanya untuk mengembangkan kemampuan ekstra yg dimiliki. Memaksimalkan skill, menyalurkan hobi, melepaskan stress dengan beraktivitas yg positif hehehe biar bsa imbang ya mbak, otak kiri untuk akademik dan otak kanan untuk non akademik ~
DeleteWaw ekskulnya keren ya mba, bisa lukis mural setau saya kan biasanya laki2 ya yg mahir itu, memang ekskul itu penting banget dimasa sekolah buat nambah pengalaman, kemampuan dan nambah teman baru pastinya :)
ReplyDeleteiyaa mbaak yani, alhamdulillaah berkat ikut ekskul bisa mengasah skill lukiss yg dimiliki. terus bsa mural jugaa jadinya mbak. hehhee iyaa mbak, alhamdulillaah jugaa jd punyaa banyak temen baru ~
DeleteKeren masa kecilnya, itu juga temboknya biasan yaa.. aku kecil juga dulu condong ke seni kak lucky ikut ekskul seni, terpilih jadi ketua Mading. Pendidikan non formal bisa jadi poin plus kita ya, dan memang penting banget untuk mengasah skill dan kreatifitas kalo kata orang mah otak emang kudu di asah terus jadi makinmtajam bakat ygykita miliki..
ReplyDeleteTossss duluu kita mbaak bell 😁😁😁 jaman smp entah sukaa banget gtu bikin mading mbaak hehehe
DeleteSepakaaat mbak, kayak pisau gtu yaa makin diasah makin tajam 😊😊😊
Saya ternganga kagum mbak. 😍
ReplyDeletehehehe, duh tersipu mbaak. semogaa menginspirasi buaat terus memaksimalkan potensi diri yg dimiliki yaa mbaakkk. Live this life to the amx! ^^
DeleteAku dulu malesmalesan eksteakurikuler... Cuma agak fokuz ke mading dan majalah sekolah. Bukan sbg redaktur.Pengirim tulisan aja. Kini jadi blogger ala-ala...
ReplyDeleteAsikk mading dan majalah sekolaah, samaa kitaa mbaak. Skrng pun sama jd blogger ala alaa hehehe terus semangaat ngeblognyaa mbaak 😁😁😁
DeleteKeren Lucky, masih muda sudah sibuk dengan aktivitas positif. Aku juga berpesan ke anak-anak yang belajar di rumah agar menekuni ekstra, ga melulu fokus pada akademik saja. Banyak kemampuan yang tidak didapatkan oleh prestasi kognitif, dan itu bisa didapat di ekstra. Buktinya banyak juga orang tak sekolah yang mampu berkembang dan sukses berkat ketekunan dan ikut kursus kayak di Dumet School itu. Cakeep deh, semoga tambah menginspirasi!
ReplyDeleteBenerr mas rudiii, sepakaat bangeet. Akademik rasanyaa masih kurang ya mas, jd perlu ada kegiatan ekstra yg ditekuni salah satunyaa jelas kursus, Dumet School bsa jadi pilihan tepat untuk mengasah skill yg dimiliki. Hehehe
DeleteSiyaaap mas, mas rudi juga semangaat untuk selalu menginspirasi😄😄😄
Kegiatan ekstrakulikuler itu peredam stress terhadap pelajaran bersifat akademis, karena anak anak sebenarnya lebih condong ke kegiatan bersifat stimukus terlebih dahulu daripada akademis.
ReplyDeleteSaya dulu waktu sma ikut 2 ekstrakulikuker, meskipun capek tapi bikin bahagia, saya ikut kegiatan art dan menari daerah
Iyaa setujuu mass. . Ekstrakurikuler untuk mengimbangi akademik yg dipelajari selama jam sekolah. Uwaaa bisa tari daerah berarti ya? Sayaa gabisa nari sama sekali, kaya robot wkwkw
DeleteSaya jaman muda juga dlu aktif. Tp agak menyesali kenapa ga aktof di hal2 yg sifatnya ada bukti 😅. Krm saya aktifnya organisasi jd buktinya cuma piagam lagi piagam lagi. Coba dr dlu hobi nulis dokembangkan, kan lumayan ya ada bukti berupa blog. Keren mba lucy ni. Semoga anak2 saya juga teroptimalkan hobinya ntar.
ReplyDeleteWaaah terima kasih banyak mbak merisa sudah mampir. Tamu dr jauuh ini 😁😁😁
DeleteAlhamdulillah kan sekarang uda ada blog mbaak, wkwkw kita keren di jalan masing" mbaak yaa insya Allah selama selalu bsa memberikan manfaat ke yg lain, sudah lebih dari cukup.
Waaa iyaaa mbak, nanti Lucy junior jugaa dibebaskan untuk memaksimalkan potensi diri biar bsa berkembang dengan bebas namun tetap terarah 😊
Kalau saya sukanya seni, jadi yang sering saya ikut dari ektrakulikuler adalah menggambar atau melukis. untuk saat itu belum ada yang namanya pelajaran photoshop datu corel, jadi berutung sekali untuk generasi sekarang.
ReplyDeleteWaaah samaa berarti kita mas, toss dulu hehehe
Deleteiyaaa generasi jaman skrng beruntung bangeet ya, apalagi banyak tempat kursus yang baguss bagus banget kualitasnya, Dumet School contohnyaaa, saya lihat karya-karya muridnya bagus-baguss mas hehehe jd pengen juga kursus disana ^^
Ha... mural. Aku langsung tergila2 lihat pic nya ural Mbak Lucky. Dari SMP aku maniak banget kalau lihat mural, atau, coretan antah berantah di tembok2 deh. Apalagi gabungan graffity sama mural.. aku bisa meleleh lihatnya. Dan mau juga dong diajakin bikin mural :)
ReplyDeleteIyaaa mbaak saya jugaa selalu terpesonaa sama karya mural, apalagi yg dijalan-jalan gtu. Baguss dan berseni banget wkwkw ayok belajar bareng mbaak udah lamaaaa banget saya gak ngemural lagi hehehe 😁
DeleteWah, mba Lucky keren. Berkarya sejak muda. Dan aku merasa masa mudaku terlalu flat. Makanya anak-anak aku bebaskan memilih ekstrakurikuler agar mereka mencintai hobinya.
ReplyDeleteAamiin, makasiih mbaak doanyaa. Mbak rochmaa jugaa kecee dan menginspirasi banget hehehe iyaa mbaak, baguss banget memberikan kebebasan untuk memilih ekskul sesuai passion mereka hehehe
DeleteDuluuuu zaman aku SMP aku ikut ekskul drum band hehehe bagian pianika dan sesekali main senar. Enak ikutan ekskul, banyak teman, nambah wawawan. Banyak manfaat positifnya deh. Yang penting sesuai hati, hobi. Jangan pilih ga ga disukai.
ReplyDeleteUwaaa sama mbak, senar drum squad hehehe bagian pianikaa jugaa asik mbak :D iyaaa enak yaa, ketagihaan gtu. banyak teman, banyak wawasan, terus banyak dpet pengalaman baru yg gak mungkin didapetin di kelas hehehe
Deletewow,,,banyak sekali ekskul nya mba,,ternyata mba lucky memang aktif dari dulu ya...hehe..keren..keren...kalau saya termasuk mahasiswa kupu-kupu dulunya skarang kalau bisa balik malah pengen rasanya ikutan kegiatan2 gitu..
ReplyDeleteiyaa mbak izza hehehe, terlalu aktif rasanya ya :" alhamdulillah bahagia dengan kesibukan-kesibukan yg positif. iyaa mbaaak, kan sekarang uda jd narablog. bsa menyalurkan hobi menulis lewat ngeblog hehehe makasih banyak uda mampir :D
DeleteKegiatan extrakurikuler itu nyatanya justru yang paling mendorong cita-cita anak. Aku dulu ikutan ekskul Mading dan di luar kampus ikut komunitas menulis. Hasilnya sekarang jadi penulis hehe
ReplyDeleteBagus banget jika ortu mendukung kegiatan ekskul anak, tdk sekadar melihat nilai akademis saja. akupun belajar ingin jadi ortu seperti itu... Thanks sharingnya mbak ^^
ReplyDeletembak, ku folbek ya.....postingannya keren2 nih. smg bs ngkutin tulisan2 selanjutnya.
ReplyDeleteWwooow... Ssmua ekskulnya bikin geleng. Mantep banget kak. Banyak dan mampu semua pula. Enak yah dikasih kebebasan begitu.
ReplyDeleteAku mah selalu dibatasi, krna dlu sering bangt sakit hihi gak bsa capek.
Jdi skrang dh terlanjur gak ngikutin apa". Mau mulai dri awal sndirian jdinya males.
Semangat kak. Lanjutin hobinya yang Manfaat gtu.. Smoga bsa trus menginspirasi deh. Aku suka liat karyanya hehe
Hai Kakak...
ReplyDeleteYa ampun, kehidupan sekolah Kakak dari kecil seru banget ya.
Dikenalkan dengan banyak hal non akademik.
Mulai dari seni sampai jurnalistik.
Kita sama...
Eh...
Tapi, masa laluku nggak seasyik Kakak sih.
Senang juga jadi generasi sekarang yang memiliki banyak fasilitas, termasuk salah satunya Dummet School yang rasa-rasanya aku pengen nyobain belajar di sana. Tapi, apalah daya, sudah tua. Hehe...