Kanker
serviks dianggap hanya menyerang wanita yang sudah menikah. Yuk, coba cek dulu faktanya
di sini.
Muncul anggapan bahwa penyakit kanker
serviks hanya menyerang wanita yang sudah menikah. Anggapan ini
didasarkan pada wanita yang sudah menikah telah mengalami kontak seksual yang aktif dengan suami. Oleh karena itu, risiko untuk tertular dan terinfeksi virus
HPV, penyebab kanker
serviks, akan jauh lebih besar. Nah, daripada
menduga-duga, lebih baik simak ulasannya di sini.
Dijelaskan dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter,
status pernikahan kini bukanlah ukuran mutlak untuk mengklaim seseorang
berisiko terkena kanker
serviks atau tidak. Di Indonesia, hubungan seksual memang umumnya
dilakukan ketika seseorang sudah terikat pernikahan. Namun, ada pula wanita yang sudah aktif secara seksual meski belum menikah.
Wanita ini pun bisa terkena kanker
serviks apabila didukung berbagai faktor.
“Misalnya, sang wanita sudah melakukan aktivitas seksual
dengan menggunakan mainan seks atau jari yang berkuman. Itu juga bisa
meningkatkan risikonya terhadap penyakit kanker
serviks,” ujar dr. Adeline.
Intinya, bila wanita sudah pernah memasukkan sesuatu ke
vaginanya, risiko terinfeksi virus atau kuman pemicu kanker tetap ada. Selain
itu, penggunaan alat kesehatan yang tidak steril dan bersentuhan langsung
dengan vagina juga berpotensi menularkan kanker
serviks. Bahkan, virus HPV tak mesti ditularkan dari kontak alat kelamin
dengan alat kelamin. Oleh karena itu, baik wanita yang sudah menikah
maupun belum, harus peduli terhadap kesehatan organ reproduksi dan area
kewanitaannya.
Penderita kanker serviks bisa
hamil?
Lantas, bisakah seorang wanita terdiagnosis kanker
serviks hamil? Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter,
paparan virus HPV memang dapat menyebabkan penderita kanker serviks sulit memiliki keturunan.
Terapi yang digunakan untuk mematikan sel-sel kanker pun dapat memengaruhi
kemampuan wanita untuk hamil.
“Pada kanker serviks stadium
lanjut, penanganan kanker
serviks dilakukan dengan mengangkat leher rahim atau pengangkatan
rahim. Kalau sudah dalam kondisi itu, wanita tentu tidak dapat hamil,” dr. Dyah
menegaskan.
Baik wanita yang sudah menikah maupun belum harus selalu
menjaga kesehatan sistem reproduksinya. Terapkan pola hidup sehat, tidak
melakukan aktivitas seksual yang berisiko, dan menjaga kebersihan organ intim.
Satu hal lagi, lindungi diri Anda dari kanker
serviks dengan vaksinasi HPV. Lakukan juga skrining pap smear ketika
usia sudah berada di atas 20 tahun.
Semoga kita semua terhindarkan dari virus ini. Thanks infonya mbak.
ReplyDelete