Hola ~ Banyak sekali sarang laba-laba setelah hampir lebih dari 1 tahun akhirnya kembali mengunjungi rumah ini. Masih kaku juga setelah sekian lama tidak ngeblog, susah sekali merangkai kata per kata.Well, that's normal and it's okay. Comeback kali ini termasuk salah satu resolusi di tahun 2025 untuk lebih produktif kembali menulis. Sekalian untuk mengabadikan setiap momen sebagai #Phdmom di negeri matahari terbit a.k.a Jepang.
Keberangkatan ke Jepang 2023.09.23 |
Januari 2025 terhitung sudah 1.5 tahun perjalanan menempuh studi doktoral di Osaka University. Berarti sudah 1.5 tahun juga LDM dengan suami dan anak karena berbagai hal dan kondisi tidak bisa diboyong ke Jepang. Sangat bersyukur suami meridhoi saya untuk lanjut studi S3 ke Jepang, semogaa Allah senantiasa menjaga suami dan anak dalam iman dan kesetiaan selama perjalanan ini. Meskipun berat sekali rasanya, insya Allah setiap langkah ini diniatkan sebagai ibadah dan selalu dikuatkan oleh Allah. Banyak sekali yang patut untuk disyukuri daripada dikeluhkan. Allah telah memberikan banyak kemudahan selama perjalanan studi di Jepang.
Terima kasih atas support yang selalu diberikan ❤︎ |
First post #welcomeback, saya mau berbagi beberapa hal yang begitu saya syukuri memilih Osaka University (OU) sebagai tempat menimba ilmu untuk jenjang doktoral saya. Secara garis besar saya menyimpulkan studi di Jepang memberikan banyak kemudahan untuk mendapatkan makanan halal. Selain itu, studi di Jepang utamanya di OU juga memberikan kemudahan dalam melakukan sholat karena ada mushola untuk para mahasiswa muslim. Poin lainnya lagi, sejauh ini teman-teman di lab juga less drama dibandingkan dengan saat studi di Korea.
Mana lebih susah, studi di Jepang atau Korea?
Susah atau mudah sebenarnya relatif. Dari segi penunjang penelitian, saya banyak bersyukur di lab yang sekarang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan dulu studi S2 di Korea. Selain itu, pengajuan alat penunjang untuk penelitian juga cepat dengan prosedur yang sudah terstruktur. Dana penelitian dikelola dengan sangat baik sehingga untuk urusan penelitian di Jepang sangat mudah dan semuanya difasilitasi oleh Lab.
Lab saya sekarang jauh lebih besar juga dibandingkan dengan lab saya dulu di Korea. Satu lab terdiri dari 25 mahasiswa, jumlah yang cukup banyak dibanding dengan Lab saya sebelumnya yang hanya berisi 10 mahasiswa saja. Lab saya saat ini berisi 6 mahasiswa PhD dari Peru (1), Jepang (1), Thailand (1), China (2), dan saya satu-satunya mahasiswa dari Indonesia di Lab. Lalu untuk mahasiswa Master terdiri dari 14 mahasiswa Jepang dan 1 mahasiswa dari Brazil. Tambahan lainnya adalah mahasiswa exhange dari Taiwan (1) dan mahasiswa B4 (S1 tahun ke-4) sebanyak 4 orang yang semuanya dari Jepang.
Lalu, apa bagian susahnya? dibanding dengan teman-teman di Korea, teman lab di Jepang jauh lebih individualis. Seperlunya dan secukupnya saja. Tidak banyak ngobrol juga selain karena saya memiliki keterbatasan berbicara dalam bahasa Jepang, banyak teman Lab yang kurang mahir dalam bahasa Inggris. Jadi sampai sekarang saya hanya dekat dengan beberapa teman Lab Jepang, selebihnya lebih dekat dengan teman-teman international lainnya. Meskipun tidak begitu dekat, namun jika saya perlu bantuan mereka selalu terbuka membantu. Tidak mengapa yang penting less drama meskipun sekarang jadi tidak punya teman lab sedekat pas dulu studi di korea.
Hal lain yang patut saya syukuri adalah saya dipilihkan Allah professor yang sama baiknya dengan professor saya dulu di Korea. Sensei saya sekarang sangat supportif dan setiap feedback yang beliau berikan selalu memberikan insight untuk penelitian saya agar lebih baik lagi.
Banyaknya orang Indonesia di Jepang juga menjadi hal yang saya syukuri. Begitu senangnya jika bertemu dengan teman-teman Indonesia. Bisa makan bersama, masak-masak bersama, dan jalan-jalan untuk sejenak melepas jenuh dan penat karena kesibukan di lab. Bedanya saat ini circle pertemanan saya tidak sebesar saat dulu studi S2 di Korea, entah kenapa makin kesini rasanya berubah jadi lebih introvet. Well, mungkin salah satu pengaruh umur yang kian bertambah, small circle - less drama ~
Momiji Trip bersama PPI Osaka-Nara di Hoshi no Buranko (Fall 2023) |
Mana lebih mahal, biaya hidup di Jepang atau Korea?
Selama studi doktoral di OU saya mendapatkan full scholarship dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Banyak sekali benefit yang saya dapatkan selama menjadi #JICAScholar, selain biaya SPP yang JICA bayarkan langsung ke pihak OU, JICA juga memberikan beasiswa untuk biaya hidup setiap bulan dan untuk satu kali pindahan ke apato juga dibantu. Tiket pesawat saat awal dan nanti saat #backforgood setelah wisuda juga akan ditanggung oleh JICA. Saat awal datang JICA juga memberikan outfit allowance untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan seperti baju winter, sepeda, ataupun buku-buku yang dibutuhkan di awal kuliah. #JICAScholar dari Indonesia untuk FY2023 yang tinggal di area Kansai ada 3 orang saja termasuk saya, mbak novi di Kobe University, dan mas yudhis di Ritsumeikan University. Selebihnya teman-teman Indonesia lainnya kebanyakan di daerah Sendai, Sapporo, dan Tokyo.
Bersama mas yudhis dan mba novi #JICAScholar23 di depan Osaka Castle |
Selain beasiswa yang diberikan, JICA juga secara rutin mengadakan berbagai agenda yang sangat menarik untuk diikuti. Saya termasuk yang salah satu aktif mengikuti event-event JICA di tahun pertama perkuliahan ini. Mumpung masih belum begitu sibuk di Lab dan mumpung ada jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pun saya mengikuti berbagai peluang sharing session untuk siswa SMA dan SD yang difasilitasi oleh pemerintah kota setempat yang bekerja sama dengan JICA. Senang bisa berbagi cerita betapa indah dan beragamnya budaya Indonesia ke siswa-siswi di Jepang, what a good opportunity ❤︎
Bersama #JICAScholars saat Kyotango trip 2024 di Kotohiki beach |
Selepas sharing session bersama siswa-siswa SMA Sumiyoshi (2024) |
JICA Scholars di acara sharing session Hikone Science Festival (2024) |
Meskipun lebih mahal, beasiswa hidup yang diberikan JICA sekarang alhamdulillah sangat jauh lebih dari cukup bahkan bisa nabung. Sungguh nikmat Allah banyak sekalii yang patut saya syukuri. Setiap apa yang saya butuhkan selalu Allah penuhi. Allahu Akbar!
Allah Maha Baik ❤︎ |
Sekian dulu postingan perdana #comeback kali ini. Terima kasih sudah bersedia mampir. Semoga bisa istiqomah terus menuliskan perjuangan selama #PhD di Jepang. Stay healthy everyone ❤︎
No comments:
Post a Comment