Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Friday, December 13, 2019

Lima Cara Sederhana Menjaga Lemari Es Agar Tetap Sehat

Dingin-dingin, segaaar! Itulah kenapa alasannya saya suka sekali memasukkan makanan ataupun minuman ke dalam lemari es. Supaya kualitas tetap terjaga dan memang dasarnya saya lebih suka yang dingin-dingin, lebih segar gitu rasanya. Nah, lemari es sebagai tempat untuk menyimpan makanan ataupun minuman maka haruslah terjaga kebersihannya. Agar semua makanan dan minuman yang disimpan dalam lemari es tidak terkontaminasi kuman dan bakteri. Meskipun lemari es yang kita miliki sudah dilengkapi dengan teknologi anti bau dan bakteri, menjaga kebersihan lemari es adalah hal wajib yang tetap harus dilakukan.

What a well-organized! (photo credits: moms-treehouse.com)
Pertama, harus mengetahui kapasitas lemari es yang dimiliki. Jangan sampai bahan makanan/minuman yang dibeli tidak bisa tersimpan karena lemari es terlalu penuh. Perlu diperhatikan juga untuk menyimpan bahan makanan/minuman sesuai jenisnya pada tempat yang benar, seperti menyimpan ikan, daging dan makan beku lainnya di dalam freezer. Oiya, jangan sampai karena sudah lemari es sudah penuh, bahan makanan/minuman diletakkan di tempat yang tidak semestinya sehingga menjadi mudah rusak. Penyimpanan pada lemari es 2 pintu Panasonic terbaru terpisah antara freezer dan ruangan lainnya.

Kedua, perlunya mengatur jadwal memasak harian dan beli bahan makanan sesuai dengan jadwal. Jangan membeli bahan makanan lalu menyimpannya di lemari es tanpa kejelasan kapan akan diolah karena hanya akan menghabiskan tempat di dalam lemari es. Buatlah jadwal memasak secara rinci sehingga bahan yang dibeli sesuai dengan yang dibutuhkan.

Ketiga, simpan makanan matang dalam wadah tertutup kedap udara. Selain itu, simpan juga sayur dan buah-buahan pada tempat tertutup agar tidak cepat rusak. Jika menggunakan lemari es anti bau dan bakteri maka makanan akan lebih terjaga kualitasnya.

Keempat, pisahkan tempat penyimpanan bahan makanan seperti makanan matang tidak boleh diletakkan berdekatan dengan sayur dan buah-buahan. Alangkag baiknya memisahkan rak penyimpanan berdasarkan jenis makanan.

Kelima, lakukan pemeriksaan lemari es secara berkala. Jika ada bahan makanana atau minuman yang sudah kadaluarsa, segera buang ya. Jangan terus menerus disimpan di dalam lemari es  karena mikroorganisme pada makanan yang telah membusuk bisa mengkontaminasi makanan lainnya. Harus rajin bersih-bersih lemari es biar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. 

Lemari es penuh sesak dan tidak tertata rapi (photo credits: imgur.com)
Lemari es 2 pintu Panasonic terbaru bisa menjadi pilihan tempat penyimpanan makan yang sangat tepat. Selain kapasitasnya yang besar, modelnya pun cantik. Jadi tidak perlu khawatir bisa menyimpan bahan makanan/minuman dalam kapasitas yang lebih banyak. Oiya, tapi tetap ingat untuk secara rutin menjaga kesehatan lemari es dengan langkah-langkah yang telah diuraikan sebelumnya ya agar makanan yang disajikan tetap dengan kualitas yang baik. Memastikan keluarga mendapatkan makanan yang sehat dan cukup menjadi tugas ratu rumah tangga. Semangat jaga kesehatan lemari es dan makin rajin memasak untuk para ibu dan (calon) ibu ratu rumah tangga ~  Fighting!

Friday, February 15, 2019

Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap: Membangun Masa Depan Indonesia Berdaulat Energi

Energi menjadi kebutuhan pokok yang begitu penting untuk dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Tersalurkan dalam wujud listrik yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam mendukung aktivitas setiap harinya. Bisa dibayangkan jika terjadi krisis energi listrik? Gelap gulita, tidak bisa akses dunia informasi, semuanya pasti serba terkendala. Pemadaman bergilir yang sifatnya sementara saja sudah banyak membuat kendala dan sambat yang berkepanjangan, apalagi dalam waktu yang lama? Semoga dan jangan sampai terjadi.

Well, tingkat konsumsi energi listrik pun terus meningkat seiring dengan pesatnya pembangunan dan tingginya pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan jasa konstruksi serta industri. 

Pertumbuhan Konsumsi Listrik di Indonesia
Kebutuhan energi listrik nasional meningkat rata-rata sebesar 18% rata-rata per tahun. Total konsumsi listrik domestic mencapai 188 terawatt hour (TWh) pada tahun 2013, meningkat sekitar 40% dari tahun 2009. Berdasarkan data proyeksi, konsumsi listrik nasional tahun ini meningkat sekitar 64% dari tahun terakhir data realisasi tahun 2013. Peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Total Konsumsi Listrik Masyarakat Indonesia 
Sementara itu, penyediaan listrik saat ini pun masih menjangkau 73% dari masyarakat Indonesia. Salah satu faktor penyebab yang terpenting dan perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu semakin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil khususnya minyak bumi. Pun penggunaan energi fossil secara terus menerus sebagai sumber energi pembangkit listrik jelas tidak bagus untuk kelestarian lingkungan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai bauran energi primer Indonesia tahun 2016, pemanfaatan sumber energi masih dikuasai oleh energi fossil. 

Bauran Pengunaan Energi Primer Indonesia

Perincian mengenai penggunaan energi primer di Indonesia, yaitu minyak bumi 43.05%, batu bara 28.7% dan gas bumi 22.05%. Sementara untuk pemanfaatan energi baru terbarukan baru mencapai 6.2%. Pemanfaatan energi terbarukan terbesar saat ini adalah panas bumi dan hydro. Pemanfaatan energi baru terbarukan ini ditargetkan mencapai sebesar 23% pada tahun 2025.
Bauran Energi Primer di Indonesia
Sejumlah kebijakan pemerintah pun mulai direncanakan guna menarik investasi untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan dan mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA) tahun 2012, Indonesia berada pada negara urutan ke-6 terendah dalam hal penggunaan energi terbarukan untuk sumber pembangkit listrik. 

Sebesar 46 gigawatt (GW) listrik berasal dari pembangkit berbasis energi terbarukan ditargetkan bisa dicapai sampai tahun 2025. Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap pun telah dilaksanakan tahun 2017 dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung pencapaian target pemanfaatan energi baru terbarukan. Dari target total 23%, proyeksi pembangkit listrik tenaga surya sebesar 5000 MW tahun 2019 dan 6400 MW pada tahun 2025.
Produksi listrik dari beberapa sumber energi baru terbarukan 
Pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi terbarukan

Pembangkit listrik dengan menggunakan energi matahari belum dimanfaatkan secara maksimal hingga saat ini. Padahal sumber daya energi surya yang cukup besar tersedia di khatulistiwa dengan potensi daya sebesar 32,654 MW. Pada tahun 2017, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya secara nasional baru mencapai 80MW.

Yap, pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi terbarukan bahkan masih dimanfaatkan 1.6% dari target pada tahun 2019 (5000 MW). Beberapa dalam pencapaian pengembangan energi terbarukan diantara lain minimnya investasi akibat persoalan finansial termasuk bunga bank yang terlalu tinggi, tantangan dalam akuisisi lahan maupun masalah teknis berupa terbatasnya ketersediaan jaringan interkoneksi.


Selain itu, keterlibatan banyak lembaga Pemerintah dalam hal perizinan menambah panjang proses yang menyebabkan pengembangan proyek-proyek energi terbarukan semakin rumit dan cenderung tidak efisien. Potensi pemanfaatan energi surya ini sebenarnya luas, salah satunya sebagai sumber listrik untuk menerangi daerah terpencil atau terpelosok dengan minimnya akses terhadap sumber daya energi lainnya. Kondisi lainnya, dari segi pertimbangan ekonomis menggunakan pembangkit listrik energi surya dibandingkan dengan penggunaan pembangkit listrik lainnya.

Pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi terbarukan cukup luas, beberapa diantaranya penerangan rumah dan jalan, sumber daya sistem telekomunikasi dan sumber daya rambu-rambu lalu lintas serta pompa air

Bagaimana memaksimalkan potensi Energi Surya?

Dalam rangka mendorong peningkatan sumber listrik dari tenaga surya di Indonesia, seperti sebelumnya saya sampaikan terbentuklah Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap. Deklarasi ini didukung oleh bebagai pihak mulai dari pemerintah maupun masyarakat luas melalui berbagai asosiasi beberapa diantaranya asosiasi energi surya Indonesia, perkumpulan pengguna listrik surya atap, masyarakat energi terbarukan Indonesia serta beberapa asosiasi lainnya.

Apa sih “Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap”?

Gerakan nasional sejuta surya atap ini dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan energi terbarukan menuju Gigawatt Fotovoltaik dengan menggunakan energi surya. Gerakan nasional ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
Yuk, dukung Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap ~
Beberapa kesepakatan pun telah dibuat untuk mewujudkan gerakan nasional ini sebagai langkah pasti mewujudkan Indonesia lebih berdaulat energi khususnya dengan sumber energi surya. Kolaborasi dan sinergitas dari segala lini khususnya pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan pasar fotovoltaik nasional yang luas dan kompetitif.

Selain itu perlu sekali dilakukan sosialisasi secara aktif kepada masyarakat, pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan mengenai besarnya potensi penggunaan energi surya dengan pengembangan fotovoltaik atap. Terakhir yang tidak kalah pentingnya untuk mengoptimalkan pengintegrasian fotovoltaik atap dalam proyek penyediaan listrik, pembangunan perumahan rakyat serta pembangunan fasilitas dan infrastruktut publik yang diinisiasi dan didukung oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Perwujudan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap dan Inovasi Teknologi

Perwujudan gerakan nasional sejuta surya atap ini juga makin mudah dengan beragam inovasi teknologi yang ada. Beberapa inovasi panel surya yang bisa meningkat effisiensi energi surya sehingga menghasilkan daya listrik yang lebih besar. Saya tertarik dengan beberapa inovasi teknologi panel surya yang dipasarkan oleh Insun Power. Inovasi teknologi yang diterapkan di dua panel surya ini terbukti mampu secara efektif menyerap energi surya dengan maksimal kemudian mengkonversikannya ke energi listrik.

Q-peak 320 Duo black frame

Panel surya monokristalin dengan daya sebesar 320 Wp dan presentase produksi energi sebesar 19.3%. Mampu memberikan hasil yang lebih tinggi pada bidang yang kecil. Panel surya ini didukung oleh  generasi terbaru cell Q.ANTUM yang memecahkan rekor dunia dengan kombinasi sirkuit sel yang canggih dan desain six-busbar.


Uniknya lagi permukaan depan sangat pekat hitam dan mampu menghilangkan degradasi yang disebabkan oleh cahaya (light-induced degradation (LID)) yang dapat mengurangi kinerja sistem karena dilengkapi oleh teknologi anti LID. Produk dari brand QCells ini merupakan paling popular dan terkenal di sel-sel PV Eropa dan Australia.  

Panda Bifacial 60CL

Inovasi panel surya berikutnya adalah Panda Bifacial 60CL, super istimewa mampu meningkatkan hasil energi sebesar 10-30% lebih tinggi. Panel surya ini mampu menghasilkan daya dari kedua sisi, depan dan belakang. Saat bagian belakang memanfaatkan cahaya yang dipantulkan dan tersebar dari sekitarnya serta mampu menghasilkan daya sampai 30% lebih banyak tergantung pada albedo.

Panel surya ini juga tahan lama dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi lembab. Selain itu, panel surya Panda Bifacial juga secara independen telah diuji mampu bertahan di kondisi lingkungan yang keras, seperti paparan kabut garam dan ammonia. Waaah, hebat kan ya. Tahan lama dengan daya hasil yang tinggi. Panel surya ini juga rendah LID dengan kinerja cahaya rendah yang baik dan koefisien suhu  sel surya silicon monocrystalline tipe N.


Superb! Keren banget kan panel suryanya. Kalau diaplikasikan tentunya bisa efektif mendukung gerakan nasional sejuta surya atap. Kualitas sudah terbukti dan mampu menghasilkan energi listrik yang tinggi. Pemanfaatan sumber daya energi surya jelas bisa lebih maksimal sehingga target pemangunan masa depan Indonesia dengan pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan bisa tercapai.

Bentuk nyata untuk mendukung gerakan sejuta surya atap ini bisa dengan mengaplikasikan pemakaian panel surya sebagai sumber energi listrik skala rumah tangga, perkantoran ataupun sekolah. Investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Energi listrik yang tersimpan dari panel surya bisa digunakan jika sewaktu-waktu ada pemadaman sementara dari PLN. So, kegiatan tetap bisa jalan dan no sambat-sambat yaa karena pemadaman listrik 😁

Selain itu, kebutuhan listrik juga bisa dibagi sumbernya dari PLN ataupun dari panel surya. Efektifitas yang tinggi dari panel surya juga berpotensi menghasilkan energi listrik yang besar sehingga bisa mencukupi semua kebutuhan listrik skala rumah tangga. 

Indonesia sebagai negeri berdaulat energi tidak sekedar menjadi harapan, namun menjadi impian yang terealisasi dengan potensi melimpahnya energi surya di negeri ini. Yuk, ikut beraksi dengan turut menyebarkan informasi dan mendukung gerakan nasional sejuta surya atap sebagai aksi nyata membantu membangun masa depan Indonesia berdaulat energi. Viel erfolg! 

Referensi:
Buku Ketahanan Energi: Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (2015)
Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia (www.ebtke.esdm.go.id)
Porsi Energi Terbarukan di Indonesia berdasarkan Kementerian ESDM (www.databoks.katadata.co.id)
Statistics Data International Energy Agency (www.iea.org)
Solar Panel Product: Insun Power (www.insun-power.co.id/solar-panels/)

Monday, August 8, 2016

Inovasi Pengolahan Lindi dengan Teknologi Ramah Lingkungan MBBR

Saat menjadi exhibitor dan mendisplay hasil penelitian mengenai pengolahan lindi pada pameran Indowater 2016 dan Prepcom 3 UN Habitat III, ternyata masih banyak yang belum tahu mengenai istilah lindi. Tahukah kamu apa itu Lindi? 

Lindi dari Tumpukan Sampah di TPA (Sumber Gambar)

Lindi adalah air yang keluar dari timbunan sampah. Lindi mengandung berbagai pencemar khususnya pencemar zat organik dengan konsentrasi yang tinggi. Selain itu, lindi juga mengandung berbagai zat anorganik berupa turunan senyawa kimia dari pelarutan sampah pada lahan urug (TPA). Kualitas lindi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komposisi material sampah, musim, temperatur, teknis operasional pada pengolahan lindi, serta umur timbulan atau umur TPA. Jenis sampah di Indonesia cenderung sampah basah, sehingga mempengaruhi kuantitas lindi yang dihasilkan. Selain itu, kondisi penanganan sampah yang ada di Indonesia juga terbuka (tempat sampah terbuka dan open dumping area TPA), sehingga memungkinkan air hujan masuk dan menambah kuantitas dari lindi yang dihasilkan. Peningkatan volume sampah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk juga memberikan pengaruh pada peningkatan volume lindi yang dihasilkan.

Baca juga: 

Lindi cenderung bersifat asam dan memiliki nilai COD yang tinggi serta berwarna hitam atau coklat pekat. Kualitas lindi berdasarkan umur TPA untuk parameter COD yaitu 20.000-40000 mg COD/L umur TPA 1 tahun, 8000 mg COD/L umur TPA 5 tahun dan 4000 mg COD/L umur TPA 16 tahun. Sementara untuk derajat keasaman 5,2-6,4 untuk umur TPA 1 tahun dan 6,3 untuk umur TPA 5 tahun. Penanganan lindi yang dihasilkan wajib untuk dilakukan sebelum dibuang ke lingkungan. Ironi permasalahan sampah di Indonesia yang kian kompleks membuat diperlukannya peningkatan pengolahan lindi yang dihasilkan sampai memenuhi baku mutu lingkungan agar tidak menimbulkan pencemaran. Inovasi teknologi ramah lingkungan yang digunakan untuk menolah lindi adalah Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). MBBR merupakan salah satu contoh penggolahan biologis dengan menggunakan media plastik sebagai tempat tumbuhnya koloni mikroorganisme (membentuk biofilm). 

Salah satu media plastik yang digunakan pada MBBR adalah Kaldness K-1 dengan struktur seperti roda bergerigi dan sangat ringan sehingga bisa berputar 360 dan secara fluidized beroperasi pada reaktor.  Reaktor dengan kapasitas 10L dibuat dari paralon diisi dengan lumpur aktif untuk proses seeding sebanyak 2 L, media kaldness 2 L dan lindi sebanyak 5 L. Sebelum reaktor MBBR dioperasikan, harus dilakukan proses seeding, yaitu proses menumbuhkan populasi mikroorganisme dengan menambahkan lumpur aktif yang diambil dari unit return activated sludge unit clarifier IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Setelah proses seeding selesai, dilakukan aklimatisasi sebagai proses adaptasi mikroorganisme yang ditumbuhkan dengan kondisi reaktor dan lindi yang diolah. Tercapainya proses aklimatisasi saat presentase removal zat organik (COD) pada reaktor kurang dari 5% dari pengukuran sebelumnya.

Teknologi MBBR ini mengadopsi proses terbaik dari proses activated sludge (lumpur aktif) dan proses biofilter. MBBR ini menggunakan seluruh reaktor volume untuk pertumbuhan mikroorganisme dan tidak memerlukan recycle lumpur.  MBBR ini dapat dioperasikan secara aerobik (dengan oksigen), anoksik (keadaan limit oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen). Pada proses pengoperasian aerobik digunakan pompa dan diffuser sebagai sumber oksigen, sedangan pada proses anoksik hanya menggunakan pompa saja tanpa diffuser dengan tujuan pengadukan untuk menggerakkan media.

Pada penilitian dengan dana hibah dari DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa ke-28, dilakukan penelitian mengenai pengolahan lindi menggunakan MBBR dengan kombinasi proses aerobik-anoksik untuk mengurangi polutan organik dan nitrogen yang terkandung pada lindi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, MBBR mampu menyisihkan polutan organik COD dengan presentase removal sebesar 92,15%. Selain itu, MBBR dengan kombinasi proses aerobik-anoksik mampu menurunkan ammonia sebesar 76,81% dan nitrat 69,82%. Faktor yang mempengaruhi kinerja MBBR adalah waktu detensi proses, luas permukaan media, beban BOD dan konsentrasi MLSS pada lumpur aktif yang digunakan saat seeding.

Teknologi MBBR untuk Mengolah Polutan Organik dan Nitrogen pada Lindi (Dok.Pribadi)

Rencana ke depan adalah dapat menerapkan teknologi MBBR ini pada skala besar yaitu untuk pengolahan lindi di TPA sehingga lindi yang dihasilkan dari proses penimbunan bisa maksimal terolah dan sesuai dengan baku mutu lingkungan. Saat ini TPA di Indonesia masih menggunakan teknologi Sequencing Batch Reactor (SBR) untuk pengolahan lindi yang dihasilkan. Effluent pengolahan lindi dari teknologi MBBR ini masih berwarna coklat pekat karena teknologi ini tidak mampu mengolah secara fisik sehingga diperlukan pengolahan lanjutan dengan wetland.

Monday, August 1, 2016

#openorder Get it free for your business card!


Sejenak menikmati waktu luang dan menambah kesibukan ^^

 I am opening free order for anyonne who wants to make design for incredible business card. Just pick the design that you like and list the details in the comment board of this post or send it to my email luckycaesar44@gmail.com (i.e code of design | your name, phone, occupation, email, and etc that you wanna put in your business card).  
No excuse for eror input data. 

Code #Altair
Code #Pollux
Code #Pavo
Code #Gemini
Code #Ara
Code #Picasso
Code #Semar
Code #Bagong
Code #Petruk
Code #Rajawali
Code #Pollaris
Code #Earth
Grab it fast guys! Only for 37 first persons will get this free design. Hahaha  I am waiting. 
I will send back the design no later than August 7th 2016. 

#onduty International Exhibiton - INDOWATER 2016

Tahun ini Surabaya kembali menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan pameran terbesar "Indo Water Series 2016". Indowater 2016 adalah pameran Business to Business yang menghadirkan berbagai industri dari bidang teknologi pengolahan air, sistem dan perlengkapan perairan, pengolahan dan pemanfaatan limbah, dan energi baru terbarukan. Pameran ini mempertemukan pelaku usaha, pemerintah, pembuat kebijakan dan keputusan, tokoh masyarakat dan pengembang kota cerdas.

Pameran yang digelar pada tanggal 20-22 Juli 2016 di Grand City Convex Surabaya ini diikuti oleh sekitar 7000 industri dan professional serta 250 exhibitor yang berasal dari 10 negara. Tahun ini jurusan Teknik Lingkungan ITS diberikan satu slot untuk mendisplay hasil penelitian dosen ataupun mahasiswa. Pada pameran Indowater 2016 ini jurusan TL memamerkan 3 reaktor penelitian dan satu hasil Program Kreativitas Mahasiwa serta beberapa proyek penelitian mengenai pengelolaan sampah di Surabaya dan proyek pembagunan instalasi pengolahan air limbah. Reaktor penelitian yang dipamerkan adalah Teknologi MBBR untuk mengolah lindi, elektrodialisis untuk penyisihan phosphat, dan sensor kualitas udara. Sementara itu, produk PKM yang didisplay adalah kursi yang bisa mengubah energi gerak menjadi energi listrik untuk charging handphone. 

Selain itu, terdapat beberapa program yang dipamerkan pada Indowater 2016, sebagai berikut: 
1. Technical Product Presentation (TPP)  adalah sebuah program dimana para peserta pameran mempresentasikan teknologi/produk/keahlian yang dimiliki. Seluruh pengunjung dapat menghadiri program tersebut tanpa dikenakan biaya.
2. Business Matchmaking (BMM) merupakan sebuah program berjadwal yang disediakan oleh organiser untuk memfasilitasi pertemuan bisnis yang akan di lakukan oleh para peserta pameran dan pengunjung pada saat pameran berlangsung tanpa dipungut biaya

Sangat berkesan sekali Indowater 2016 karena banyak hal serta pengalaman baru yang aku dapatkan selama pameran. Termasuk bertambahnya ilmu dan wawasan mengenai teknologi pengolahan air serta bertemu banyak professional yang bergerak di bidang tersebut. 

Artikel Terkait mengenai ITS pada Pameran INDOWATER 2016 

Wavin Photo Challenge - Sik Asik ^^
Tim Teknik Lingkungan ITS
Saat Menjelaskan pada Pengunjung
Terima kasih Indowater 2016, atas ilmu dan kenangannya! Sampai jumpa kembali tahun depan ^^

Friday, June 17, 2016

Tekan Laju Deforestasi – Bukan Sebuah Pilihan Namun Kewajiban

Hutan Indonesia Paru-paru Dunia (Sumber)

Indonesia sebagai paru-paru dunia dengan kekayaan hayati berupa hutan tropis yang memiliki luas terbesar ketiga setelah Brazil dan Zaire. Luas kawasan hutan Indonesia pada tahun 2012 mencapai 130,61 juta ha yang merupakan 68,6% dari total luas daratan Indonesia (Kementrian Kehutanan, 2011). Fungsi hutan yang sangat penting dalam menunjang keseimbangan lingkungan seperti mengatur tata air, mencegah dan membatasi terjadinya banjir, serta memelihara kesuburan tanah. Hutan juga menjadi salah satu unsur strategi pembangunan nasional melalui pemanfaatan hasil hutan secara bijaksana melalui program tebang pilih.

ANCAMAN KEBERADAAN KAWASAN HUTAN INDONESIA

Kerusakan Hutan di Indonesia Semakin Kritis (Sumber)

Seiring berkembang pesatnya pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahun membuat pemanfaatan hasil hutan menjadi tidak terkendali. Terjadi deforestasi besar-besaran sehingga mengakibatkan permasalahan lingkungan yang sangat serius. Laju deforestasi pada periode tahun 2000-2009 sebesar 1,51 juta ha/tahun, dengan laju deforestasi terbesar terjadi di Kalimantan yaitu 220.586 ha/tahun. Apabila laju deforestasi tidak ditekan, maka diperkirakan pada tahun 2020 kawasan hutan di Jawa akan habis dan pada tahun 2030 kawasan hutan di Bali-Nusa Tenggara juga akan habis (FWI, 2011). 

Selain itu, terjadinya alih fungsi lahan kawasan hutan menjadi pemukiman ataupun menjadi perkebunan kelapa sawit dengan tujuan industri komersil perlu mendapatkan penanganan yang serius. Bidikan ancaman yang sangat serius tersebut menimbulkan tingkat kerusakan hutan di Indonesia per tahunnya mencapai 45% terbagi menjadi 32% kawasan hutan dan 13% di luar kawasan  hutan (Kementerian Kehutanan, 2011). Hampir setengah dari luas hutan di Indonesia telah terfragmentasi oleh jaringan jalan, jalur akses lainnya serta berbagai kegiatan pembangunan seperti perkebunan dan industri.

Faktor ancaman lainnya yang perlu mendapatkan perhatian serius mengenai keberadaan kawasan hutan Indonesia yaitu pembalakan skala besar sampai pembukaan hutan skala kecil oleh keluarga petani, dari tebang habis untuk membuka lahan industri pertanian hingga kehancuran akibat kebakaran hutan yang berulang (FWI, 2011). Hutan alam di Sumatera hilang 1% setiap tahunnya akibat pembukaan lahan perkebunan kayu dan kelapa sawit yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kita akan produk tisu, kertas, makanan dan pembersih yang berbahan baku komoditas tersebut. 

Sepanjang tahun 1990 hingga 2005, setidaknya 56 persen atau seluas 1,7 ha pembukaan lahan untuk perkebunan sawit banyak dilakukan pada kawasan hutan yang masih tertutup hutan (LP Koh dan DS Wilcove, 2008). Hingga Juni 2010, tidak kurang dari 2,8 juta ha kawasan hutan dilepaskan untuk keperluan ekpansi sawit sementara realisasi tanamnya baru mencapai 1,11 juta ha (Kemenhut RI, 2014). Beberapa laporan dari berbagai LSM maupun Badan Pemeriksa Keuangan yang memotret sepak terjang perusahaan perkebunan sawit di kawasan hutan bahkan memperlihatkan bagaimana okupasi sawit pada kawasan hutan dalam berbagai kasus sudah tidak segan-segan untuk melakukan pembukaan lahan dengan membabat hutan (land clearing) tanpa izin pelepasan kawasan.

AKIBAT HILANGNYA KAWASAN HUTAN

Prediksi bencana yang akan terjadi akibat hilangnya kawasan hutan yang merupakan habitat asli dari berbagai spesies yang hidup di hutan. Meskipun luas daratan Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan permukaan bumi, namun di dalamnya memiliki tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi dan sebagian besar spesies ini hidup di dalam hutan–hutan Indonesia. Spesies ini meliputi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia, dan 16% spesies burung (FWI/GFW, 2001). Selain itu, hutan Indonesia juga menjadi rumah beberapa mamalia paling disayangi di dunia, yaitu orangutan, harimau, gajah, dan badak. Terjadi penurunan populasi dari masing-masing mamalia akibat fragmentasi hutan dan pembangunan pertanian yang terjadi di kawasan hutan. Lebih dari 50% jumlah badak merosot selama sepuluh tahun terakhir (FWI/GFW, 2001). Fragmentasi dan konversi habitat yang terjadi secara khusus juga telah menghancurkan spesies primata.

Hutan-hutan Indonesia juga menyimpan jumlah karbon yang sangat besar dan mampu menghasilkan lebih dari 14 miliar ton biomassa yang setara dengan sekitar 20% biomassa di seluruh hutan tropis di Afrika. Jumlah biomassa ini secara kasar menyimpan sekitar 3,5 miliar ton karbon (FAO, 2001). Beberapa fragmentasi kawasan hutan yang secara ekstensif terjadi di Indonesia sementara hutan yang ditanami kembali masih sangat terbatas sehingga menyebabkan lebih banyak karbon yang dihasilkan daripada yang disimpan (FWI/GFW, 2001). Hal ini berarti karbon yang dihasilkan memberikan andil yang besar terhadap pemanasan global.

TEKAN LAJU DEFORESTASI DAN KERUSAKAN HUTAN
Kondisi hutan di Indonesia yang semakin memprihatikan menuntut aksi nyata untuk menekan laju kerusakan yang terjadi. Salah satu LSM lingkungan yang terbesar, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), telah menyerukan suatu penangguhan total terhadap semua industri pembalakan di areal hutan alam, yang dilakukan secara bertahap selama 2-3 tahun. Hal ini disampaikan pada Consultative Group on Indonesia (CGI). Namun kondisi yang ada, banyaknya masalah-masalah yang terjadi di berbagai bidang seperti politik, sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia, dan hampir tidak adanya tindakan terhadap masalah-masalah agenda reformasi kebijakan kehutanan apa pun selama beberapa tahun yang lalu, membuat ramalan mengenai hutan-hutan Indonesia tetap suram.

12 Komitmen Indonesia kepada CGI Mengenai Hutan dan Kebijakan Kehutanan

Penekanan laju deforestasi dan meminimalisasi bahaya kerusakan hutan di Indonesia sebenarnya bisa dilakukan mulai dari hal yang paling sederhana, yaitu mengatur tingkat konsumsi terhadap bahan-bahan yang digunakan sehari-hari yang berbahan baku komoditas hasil hutan seperti tisu, kertas, dan diapers (pampers, pembalut). 
 
Aksi Pengurangan Penggunaan Tisu dan Kertas (Sumber)

Sebagai konsumen yang baik harus selektif serta cerdas dalam membeli produk dan pastikan memiliki ekolabel. Ekolabel merupakan label sertifikasi yang menginformasikan bahwa sebuah produk diproduksi dari sumber yang lestari serta melalui proses produksi yang bertanggung-jawab dan berkelanjutan. 

Beli Produk dengan Ekolabel (Sumber)

Aksi sederhana lainnya adalah melakukan penghijauan dan menerapkan prinsip satu jiwa satu tanaman. Hal ini merupakan cara sederhana gerakan penghijauan dan mengembalikan pohon-pohon yang telah ditebang bebas. Penanaman kembali hutan yang telah rusak menjadi satu cara untuk mengurangi bahaya pemanasan global yang semakin kritis. Penekanan laju deforestasi bisa dilakukan dengan melakukan reformasi UU dan Kebijakan Hutan yang ada dengan penerapan sanksi berat dan tegas terhadap siapapun yang dengan kesadarannya merusak hutan. Harapannya para oknum kerusakan hutan takut untuk melanggar peraturan yang ada.

Yuk, ikut berkontribusi menekan laju deforestasi dengan lebih peduli terhadap apa yang dilakukan dan dikonsumsi setiap harinya #beliyangbaik #nomoreconsumtifforbetterlife

REFERENSI:
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). 2001. Unasylva. No. 205, Vol. 52.
FWI. 2011. Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2000-2009. Forest Watch Indonesia
FWI/GFW. 2001. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia. Forest Watch Indonesia dan Washington D.C.: Global Forest Watch
Kemenhut RI: Jatah Lahan untuk Kebun Sawit Masih Ada 1,7 juta ha, ttp://riaubisnis.com/index.php/agriculturemainmenu-109/pertanian-news/42-pertanian/1014-kemenhut-ri-jatah-lahan-untukkebun-sawit-masih-ada-17-juta-ha.
Kementerian Kehutanan. 2011. Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030. Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan:Jakarta
LP Koh dan DS Wilcove. 2008. Is oil palm agriculture really destroying tropical biodiversity? Conserv. Lett. 1:60-64.
www.beliyangbaik.org
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini diikutsertakan dalam
Sayembara Blog Kependudukan 2016 BKKBN
Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Yuk ikutan juga!
Tulis Opinimu Mengenai Kondisi Kependudukan Indonesia.
Penulis: Lucky Caesar Direstiyani

Thursday, January 31, 2013

Save water, save future !

Save water, save future !
"Air adalah sumber kehidupan" begitulah ungkapan yang sudah sering kita dengar. Air memang merupakan komponen penting dalam kehidupan. Di bumi ini air mempunyai jumlah yang besar, yakni dua pertiga dari seluruh luas permukaan bumi. Air juga merupakan unsur pembentuk utama dalam tumbuh manusia, hewan dan tumbuhan. Bahkan tubuh manusia sebanyak 90% terdiri dari air. Kekurangan 15% saja menyebabkan manusia mengalami dehidrasi bahkan bisa meninggal.

Air memliki fungsi yang sangat penting sebagai pengatur suhu tubuh dan pertukaran elektrolit dalam tubuh manusia. Air bisa mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh, melembabkan persendian, dan membantu pencernaan makanan.  Air juga penting untuk kegiatan pertanian, industri dan penghasil tenaga listrik. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun memerlukan air dalam proses kehidupannya. Mengingat pentingnya air, sudah seharusnya keberadaan air dijaga agar tetap tersedia sepanjang masa untuk generasi yang akan datang.

Semakin lama persediaan air bersih dibumi ini semakin menipis. Meskipun 2/3 bagian bumi adalah air, namun hanya kurang dari 2,5 % saja yang bisa dikonsumsi oleh manusia.  Seiring dengan meningkatnya populasi manusia maka kebutuhan akan air bersih meningkat 6 kali lipat lebih banyak. Namun, jumlah persediaan air tetap atau bahkan cenderung menipis. Ini berarti semakin hari, air bersih semakin diperebutkan. Kondisi yang kian memprihatinkan ini, menuntut kepedulian kita dalam menggunakan air. Sudah seharusnya kita menggunakan air dengan bijak dan sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya krisis air yang lebih lama. Apabila mulai sekarang kita tidak melakukan penghematan air, maka bisa jadi krisis air semakin parah dan berkepanjangan.

Krisis air sudah mulai terjadi akhir-akhir ini. Kita bisa melihat di berbagai belahan dunia, sebagai contohnya di negara kita tercinta, Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia mulai terjadi krisis air. Bisa dilihat di berita koran maupun televisi, pada saat musim kemarau yang berkepanjangan sawah dan ladang para petani mengalami kekeringan dan bahkan kehilangan sumber mata air. Sumur-sumur warga juga kering, tidak ada air. Hal itu terjadi di berbagai daerah di Pulau Jawa dan sepanjang pantai utara. Menurut data dari kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dua tahun mendatang (2015), diperkirakan kelangkaan air bersih meluas hingga ke daerah Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.

Tiga puluh tahun mendatang (sekitar 2040-an), kondisi bumi akan semakin memprihatinkan ditambah dengan isu global warming mengenai peningkatan suhu bumi yang semakin ekstrim. Apabila bumi terus memanas, maka pada tahun tersebut bumi akan kekurangan air bersih sehingga akan menimbulkan banyak bencana di seantero jagat raya seperti kelaparan dan kekeringan yang mencapai level waspada. Udara akan menjadi sangat panas dan jutaan ribu penduduk bumi berebut air bersih dan makanan untuk keberlangsungan hidup mereka.

Saat ini kondisi ketersediaan air bersih semakin menipis dan diperparah dengan kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan. Kelangkaan air ini buah dari keacuhan manusia dalam melakukan aktivitas tanpa memperhatikan pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Akibatnya, tingkat pencemaran air oleh limbah cair ataupun padat dari aktivitas industri semakin tinggi. Kebanyakan dari oknum industri tidak melakukan pengolahan terlebih dahulu, namun langsung membuangnya ke sungai. Aktivitas ini menimbulkan pencemaran sungai yang bisa menimbulkan banyak masalah seperti kematian biota sungai dan menimbulkan penyakit jika air sungai dikonsumsi atau digunakan manusia.

Selain itu, daerah persediaan air pun juga rusak karena banyaknya deforestation dan kegiatan illegal logging oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Kondisi ini semakin diperparah dengan perubahan iklim secara global akibat global warming yang menyebabkan iklim berubah tidak menentu. Sungguh tragis memang, namun semua yang terjadi ini memanglah akibat dari setiap perbuatan yang telah kita lakukan.

Banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk meminimalisasi krisis air bersih yang terjadi.  Saya sudah mulai menerapkan ini sejak berada di bangku sekolah SMA. Saat masa-masa mengenakan seragam putih abu-abu itu , saya sudah melakukan banyak hal mengenai penghematan, pengolahan dan penggunakan air dengan bijak. Menerapkan prinsip 4 R yaitu Reuse, Reduce, Recycle dan Replant . Prinsip 4R ini sangat efektif dalam langkah meminimalisasi krisis air bersih. Berikut ini yang sudah saya lakukan berkenaan dengan prinsip 4 R :

1.       Reuse = Menggunakan kembali air yang sekiranya bisa digunakan

Saya menggunakan air bekas cucian untuk menyiram halaman depan rumah saat musim kemarau agar tidak terlalu menimbulkan debu terbang saat disapu. Penggunaan air ini dapat menghemat pemakaian air bersih. Saat ini masih banyak orang menggunakan air bersih hanya untuk menyiram halaman rumah.

2.       Reduce = Mengurangi pemakaian air bersih (menggunakan sesuai kebutuhan)

Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hal reduce ini. Reduce berarti mengurangi atau bisa diartikan menghemat. Saya juga sudah melakukan banyak hal mengenai penghematan pemakaian air bersih, seperti :

-       Saya biasanya mandi menggunakan shower atau membatasi penggunaan air untuk mandi hanya dengan dua ember. Cara ini efektif sekali dalam hal penghematan penggunaan air bersih mengingat pemakaian terbesar adalah untuk keperluan mandi sebesar 60 liter perhari perorang atau 45 persen dari total pemakaian air.
-         Saya meminimalisasi pemakaian air dengan tidak membiarkan kran air terus menyala saat mencuci tangan dengan sabun. Selain itu saya juga mulai menerapkan menggosok gigi dengan menggunakan gelas sebagai wadah air. Cara ini bisa menghemat pemakaian air bersih karena seringkali kita menggosok gigi langsung dari kran air dan terkadang membiarkan kran air terus menyala sehingga pemborosan air bersih. Membiarkan kran menyala selama 1 menit berarti membuang 1 galon air
-         Saya juga menggunakan mesin cuci yang menghemat pemakaian air bersih. Mencuci menggunakan mesin cuci lebih mudah dalam kontrol penghematan penggunaan air bersih dibandingkan dengan mencuci manual. Saat mencuci juga disarankan untuk memilih detergen yang ramah lingkungan yang dapat menghemat penggunaan air untuk membilas pakaian

3.       Recycle = Melakukan penggolahan terhadap air kotor menjadi layak digunakan

Saya pernah melakukan penelitian mengenai penjernihan air menggunakan karbon aktif. Penelitian saya ini berkenaan dalam mengikuti lomba ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) 2011 dan berhasil menjadi finalis untuk presentasi di Jakarta. Penelitian tersebut menggenai pemanfaatan kulit singkong dan kulit kacang tanah sebagai karbon aktif dalam penyaringan air. Dengan menggunakan karbon aktif untuk proses penyaringan air bisa di dapatkan air yang kotor berubah menjadi jernih. Racun dan bakteri dalam air kotor tersebut juga ikut terserap ke dalam karbon aktif. Selanjutnya, air yang sudah melalui proses pengolahan ini bisa digunakan untuk air kolam ikan. Terbukti, ikan sebagai indikator hidup bisa bertahan atau tidak mati. 



Brosur Karbon Aktif 

Produk Karbon Aktif
Selain itu, prinsip recycle ini juga diterapkan dalam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Dulu sewaktu SMA, sekolah saya (SMAN 10 Malang) memiliki IPAL yang terhubung dengan limbah dari kantin. Limbah dari kantin tersebut diolah dan kemudian dijadikan air kolam ikan. Dalam IPAL ini juga menggunakan karbon aktif dalam proses kerjanya.

IPAL SMAN 10 Malang
4.       Replant = Melakukan usaha penanaman untuk memperkaya air dalam tanah

Prinsip replant berarti penanaman kembali. Prinsip replant bisa membantu dalam recovery kesediaan air tanah yang kian lama kian menipis akibat ulah manusia yang merusak lingkungan seperti deforestation. Penanaman pohon ini dimaksudkan agar akar pohon bisa mengikat air dalam tanah (misal menyerap air hujan). Dengan demikian, pohon-pohon akan menjadikan daerah tersebut sebagai daerah resapan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Saya juga ikut dalam aksi penanaman pohon sebagai wujud penghijauan lingkungan dan pengayaan kesediaan air tanah.  

Aksi penghijauan lingkungan
Kegiatan menanam di sekolah 
Selain melalui usaha penanaman pohon kembali, kita juga bisa memperkaya kesediaan air tanah dengan membuat lubang biopori. Dulu sewaktu SMA, saya pernah membuat beberapa lubang biopori di area sekolah. Cara membuat lubang biopori ini sangat mudah yaitu dengan membuat lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm. Lubang tersebut diisi dengan sampah organik untuk mempercepat terbentuknya biopori. Setelah penuh maka lubangnya ditutup menggunakan kawat jaring supaya aman. Lubang biopori ini secara langsung akan menambah bidang resapan air. Saat hujan turun, lubang akan terisi air dan selanjutnya air tersebut meresap ke dalam tanah dan diikat sebagai sumber air tanah. Sumber air tanah ini nantinya akan kita gunakan sebagai supply air bersih.

Dua teman saya saat membuat lubang biopori
            Banyak langkah sederhana yang sebernanya bisa kita lakukan untuk meminimalisasi krisis air bersih. Dari awal sederhana untuk hasil yang luar biasa menyongsong perubahan lingkungan yang bebas dari krisis air bersih. Berawal dari tulisan ini semoga keinginan saya mengajak setiap pembaca untuk mulai peduli dengan lingkungan bisa tercapai.
             Peduli terhadap lingkungan berarti peduli pada masa depan karena lingkungan merupakan pembuluh nadi tiap manusia. Apabila satu rusak, maka akan merusak komponen atau bahkan mematikan komponen yang lain. Dan air merupakan nadi utama yang sudah seharusnya kita jaga kelestariannya. Semoga langkah kecil yang tulus dan ikhlas dari dalam hati ini bisa menginspirasi dan menggugah naruni para pembaca untuk mulai menggunakan air dengan bijak. Bijak menggunakan air berarti siap menyongsong masa depan penuh kecerahan. Save water, save future ! :D

Artikel ini diikutkan dalam Lomba Anugerah Jurnalistik Aqua 2012. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Ingin berbagi cerita mengenai 'air dan kehidupan' ? Silahkan tulis ceritamu dan ikutkan dalam lomba Anugerah Jurnalistik Aqua 2012. Selamat berjuang :D 

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES